Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengizinkan relawan Joko Widodo-Jusuf Kalla melakukan pawai rakyat serta pesta rakyat di Monas pada hari pelantikan Jokowi sebagai presiden RI, 20 Oktober mendatang.
“Lima tahun sekali, okelah. Monas juga boleh kok (untuk pesta rakyat),” kata Basuki, di Balaikota, Selasa (14/10/2014).
Pelantikan Jokowi-JK sebagai presiden periode 2014-2019 akan digelar di Gedung Parlemen, Senayan, dimulai pada pukul 10.00 WIB. Puluhan ribu relawan akan menjemput Jokowi-JK dari Kompleks Parlemen, Senayan, menuju Monas dengan menggunakan replika kapal pinisi.
Arak-arakan ini diprediksi bakal membuat kepadatan arus lalu lintas di kawasan Gedung Parlemen hingga Monas. Terlebih lagi, pelantikan diselenggarakan pada Senin dan jam kerja para pegawai kantoran.
Menanggapi hal itu, Ahok menyerahkan urusan pengalihan arus lalu lintas kepada pihak kepolisian. “Biar polisi saja itu (yang mengatur pengalihan arus lalu lintas),” kata Ahok.
Di Monas, Jokowi-JK dijadwalkan membuka acara dan menyampaikan pidatonya di hadapan rakyat yang telah berkumpul. Setelah itu, keduanya kembali menuju Istana untuk menjalankan tugasnya sebagai presiden dan wakil presiden.
Acara di Monas dilanjutkan dengan beragam hiburan dan ditutup oleh Jokowi-JK. Rencananya, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga akan menggelar acara di Istana untuk menyambut pria yang saat ini masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta itu.
Beberapa perkumpulan relawan yang membuat pesta rakyat Jokowi sebagai presiden itu adalah Projo, Seknas Jokowi, Pusat Informasi Rakyat, Jasmev, Kornas Jokowi, Almisbat, Pospera, Duta Jokowi, GPND, RPJB, dan lainnya.
Sumber: kompas.com