Berita  

Terlalu Mesra dengan Wali Kota, Ketua DPRD Diingatkan Jaga Jarak

Avatar photo

Kedekatan Ketua DPRD Kota Bekasi, Sardi Effendi dengan Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto mulai jadi perbincangan publik. Bahkan sebagian pihak menuding hubungan keduanya tampak terlalu mesra. Tak ayal, kritik pun mulai bermunculan.

Founder Bekasi Human City, Adi Bunardi menilai hubungan Ketua DPRD dengan Wali Kota yang terlampau dekat dinilai kurang pas.

Pasalnya DPRD mesti menjalankan peran sebagai lembaga supervisi Pemkot Bekasi secara rasional dan terukur sehingga tidak hanya jadi tukang stempel ambisi Wali Kota semata.

“Ketua DPRD mesti menjaga jarak, social distancing. Jangan nampak seperti pion dalam catur politik anggaran,” kata dia, kepada redaksi klikbekasi.co, Senin (14/7/2025).

Menurutnya, hubungan yang terlalu dekat antara pimpinan legislatif dan eksekutif bisa membahayakan. Sebab rentan memicu timbulnya tindak penyimpangan dalam menjalankan roda pemerintahan yang ini merugikan rakyat.

“Mudah-mudahan jangan sampai terjadi ada persekongkolan jahat antara keduanya. Karena bisa merugikan masyarakat dan pembangunan Kota bekasi kalo terjadi hal tersebut,” kata dia.

Kedekatan Ketua DPRD dan Wali Kota Bekasi, juga mulai jadi pergunjingan di internal DPRD Kota Bekasi. Sejumlah anggota dewan, diam-diam kurang setuju dengan kondisi tersebut lantaran tidak memberikan keuntungan sama sekali bagi DPRD secara kelembagaan.

“Percuma saja Ketua DPRD sama Wali Kota dekat, gak ada manfaatnya bagi DPRD secara kelembagaan atau anggotanya. Yang ada posisi tawar kita malah semakin lemah, karena Wali Kota merasa sudah bisa mengendalikan parlemen lewat ketua,” kata salah seorang anggota dewan, yang meminta namanya dirahasiakan.

Kedekatan Sardi dan Tri Adhianto kabarnya juga menimbulkan reaksi di internal PKS, partai tempat Sardi bernaung. Sejumlah pihak mengaku kurang senang dengan mesranya hubungan Sardi dan Tri. Ini tidak lepas karena Tri merupakan rival dari PKS pada kontestasi Pilkada Kota Bekasi 2024 silam.

“Kita paham bahwa Ketua DPRD harus berhubungan dengan siapa saja, apalagi dengan Wali Kota. Namun seharusnya hubungan itu normatif saja, jangan terlalu dekat karena Wali Kota adalah rival kami di Pilkada lalu,” kata sumber internal PKS, kepada redaksi klikbekasi.co.

Memang mesranya Sardi dan Tri Adhianto, sedikit di luar kelaziman. Sebab di era-era sebelumnya, Ketua DPRD tak pernah benar-benar mesra dalam membangun hubungan dengan Wali Kota.

Para pendahulu Sardi, selalu mengambil jarak dengan Wali Kota dengan kata lain, hubungan yang terbangun normatif.

Sejarah mencatat, beberapa kali DPRD dan Wali Kota Bekasi bersitegang soal kebijakan. Bahkan sempat beberapa kali DPRD menggunakan hak kelembagaan mengajukan interpelasi maupun angket meski akhirnya tidak pernah benar-benar terealisasi.

Tapi dari peristiwa itu bisa ditarik kesimpulan, bahwa Ketua DPRD sebelum Sardi, mampu menempatkan posisi kelembagaan sebagaimana mestinya. Sehingga stigma bahwa DPRD hanya tukang stempel kebijakan Wali Kota, bisa terbantahkan.

Dengan terlampau mesranya, Sardi dan Tri, ada kekhawatiran stigma DPRD hanya tukang stempel kebijakan Wali Kota bisa saja disematkan publik.

Padahal kita tahu, Kota Bekasi di bawah kepemimpinan Tri tidak sepenuhnya baik-baik saja. Banyak persoalan muncul yang itu butuh koreksi dari DPRD Kota Bekasi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *