Anggota Komisi IX DPR RI, Nuroji mendapat apresiasi dari mahasiswa Institut STIAMi Bekasi usai menggelar kegiatan sosialisasi program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) di Institut STIAMI Bekasi, Selasa (27/5/2025).
Salah seorang mahasiswa , Evin Kurnyanto mengatakan, kegiatan sosialisasi mengenai JKN-KIS sangat bermanfaat baginya. Sebab dengan sosialisasi tersebut banyak sekali informasi yang ia dapatkan mengenai program JKN-KIS.
“Sangat bagus dan bermanfaat sekali, karenakan banyak informasi yang tidak kita tahu jadi tahu. Kita tahunya kan JKN-KIS itu sulit mendaftarnya tapi ternyata tidak,” kata dia, di sela-sela kegiatan sosialisasi program JKN-KIS, Selasa (27/5/2025).
Sementara itu, Anggota Komisi IX DPR RI, Nuroji tekankan pentingnya program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) bagi masyarakat.
Mengingat pentingnya program JKN-KIS ia mengajak masyarakat untuk menjadi peserta program tersebut. Sehingga masyarakat tidak perlu bingung saat membutuhkan layanan kesehatan ketika sakit.
“JKN-KIS membantu masyarakat bisa mendapatkan layanan kesehatan. Program ini sangat penting bagi masyarakat karena manfaatnya luar biasa terutama saat sedang sakit,” kata dia, di hadapan para Mahasiswa Institut STIAMI Bekasi, Selasa (27/5/2025)
Ia menambahkan, sejak ada JKN-KIS masyarakat terutama yang tidak mampu menjadi mudah mendapatkan layanan kesehatan tidak seperti dahulu sebelum lahirnya program tersebut.
“Dulu orang miskin dilarang sakit, saat ke rumah sakit ditanya KTP, KK dan uang jaminan. Sekarang tidak lagi, cukup tunjukan kartu saja sudah bisa dilayani,” kata dia.
Sementara itu kepada para mahasiswa, ia juga mengajak agar menjadi peserta JKN-KIS. Paling tidak memastikan agar para mahasiswa dan orangtuanya menjadi peserta JKN-KIS.
“Kalau mahasiswa kepesertaannya masih gabung dengan orangtua. Makanya dicek pastikan apakah sudah terdaftar JKN-KIS tidak, kalau belum segera mendaftar,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Cabang BPJS Kesehatan Kota Bekasi, Herman Indratmo menegaskan, sudah banyak masyarakat menggunakan JKN-KIS untuk berobat. Bahkan hampir 90 persen pasien rumah sakit merupakan pengguna JKN-KIS.
“Peserta program JKN-KIS mencapai 270 juta se-Indonesia. Tidak ada layanan atau asuransi kesehatan di dunia yang pesertanya sebanyak ini,” tegasnya.
Sementara itu, Rektor Institut STIAMI, Silviana Murni mengapresiasi kegiatan sosialisasi yang digelar Nuroji bersama BPJS Kesehatan Cabang Kota Bekasi. Ia berharap sosialisasi semacam ini bisa sering digelar di kampus yang ia pimpin.
“Sosialisasi ini adalah awal untuk kegiatan selanjutnya. Oleh karena itu kami berharap kerjasama ini terus berlanjut,” ujarnya.
Sekadar diketahui sosialisasi program JKN-KIS yang digelar Nuroji terselenggara dengan bekerjasama dengan BPJS Kesehatan Cabang Bekasi. Kegiatan itu diselenggarakan agar informasi mengenai program tersebut bisa tersebar luas kepada masyarakat.