Soal Truk Sampah, Ini Solusi DKI Jakarta untuk Kota Bekasi

Mulai tahun depan, Pemerintah Kota Bekasi bisa ikut memantau pergerakan truk sampah milik DKI Jakarta yang setiap hari lalu-lalang menunju ke tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) Bantar Gebang.

“Kami mulai memasang Global Positioning System (GPS) di seluruh truk sampah kami untuk memantau pergerakan di mana pun mereka berada,” kata Kepala Dinas Kebersihan Provinsi DKI Jakarta Isnawa Adji di Bekasi, Kamis (19/11/2015).

Pemasangan GPS tersebut, kata dia, juga sejalan dengan harapan Pemeritah Kota Bekasi yang kerap mengeluhkan pelanggaran rute operasional truk sampah DKI Jakarta sehingga menebar polusi udara di sejumlah pemukiman penduduk.

“Pergerakan truk sampah dapat termonitor, termasuk oleh Pemkot Bekasi. Sehingga kalau ada pelanggaran dapat segera kita tindaklanjuti,” katanya.

Menurut dia, DKI Jakarta saat ini mulai membangun fasilitas “command center” sebagai pusat komunikasi serta pengawasan terhadap aktivitas pelayanan publik, termasuk pengawasan pergerakan truk sampah.

Mengenai truk yang tidak layak, Isnawa mengatakan, pihaknya telah membeli 950 unit baru. Ini juga untuk melepas ketergantungannya terhadap penyewaan truk milik swasta.

“Jumlah itu di luar 836 truk sampah kami yang sudah ada. Sebanyak 40 persennya dalam kondisi rombeng,” katanya.

Truk sampah baru tersebut  juga akan dilengkapi dengan sejumlah perangkat serta teknologi yang memungkinkan potensi polusi dapat diredam semaksimal mungkin.

“Sampah akan tertutup rapat sehingga air lindi tidak akan tumpah lagi di jalanan,” katanya.

(Antara/Res)

Tinggalkan komentar