Mahasiswa diminta untuk berperan aktif mengawal dan merawat demokrasi di Indonesia usai berakhirnya pemilu dan Pilkada. Hal tersebut disampaikan Anggota Bawaslu Kota Bekasi, Jhonny Sitorus di hadapan mahasiswa Universitas Krisnadwipayana, Jumat (14/2/2025).
Menurutnya, mengawal dan merawat demokrasi bagian dari pengabdian masyarakat seperti tertuang dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Oleh karena itu mahasiswa memiliki tanggungjawab terhadap pelaksanaan demokrasi di Indonesia.
Ia yakini betul, dengan keterlibatan mahasiswa dalam mengawal demokrasi, maka demokrasi Indonesia bisa lebih sehat. Sehingga ia berharap kualitas demokrasi Indonesia bisa semakin baik.
“Merawat demokrasi setelah berakhirnya Pemilu dan Pilkada 2024 adalah bagian dari pengabdian masyarakat seorang mahasiswa. Oleh karena itu pesan saya ayo terlibat aktif mengawal demokrasi kita agar lebih baik ke depannya,” kata dia dihadapan peserta Latihan Dasar Kepemimpinan Mahasiswa (LKDM) Universitas Krisnadwipayana, Jumat (15/2/2025).
Pihaknya juga menegaskan, tugas Bawaslu dalam mengawasi proses demokrasi pada Pemilu dan Pilkada telah berakhir secara formal. Yakni setelah kepala daerah terpilih dilantik secara serentak pada 20 Februari 2025 mendatang.
Dengan berakhirnya tugas Bawaslu, ia berharap mahasiswa berperan aktif mengawal penyelenggaraan demokrasi. Begitu juga dengan kalangan masyarakat sipil lainnya.
“Selamat bertugas menjadi pengawas demokrasi usai Pilkada usai. Silakan mahasiswa awasi program kerja kepala daerah terpilih,” kata dia.
Ia berharap tongkat estafet Bawaslu menjaga demokrasi ini digunakan secara baik oleh mahasiswa. Yakni dengan cara melakukan kritik dan saran yang objektif dan konstruktif.
“Mahasiswa adalah calon-calon pemimpin masa depan, yang nantinya mengelola negara, dan termasuk Kota Bekasi. Oleh karena itu keterlibatan dalam demokrasi penting sekali dilakukan,”ujarnya mengakhiri pembicaraan.