Anggota Komisi IX DPR RI, Nuroji menegaskan program Makan Bergizi Gratis (MBG) bisa menggerakan perekonomian masyarakat. Pasalnya banyak peluang ekonomi yang muncul sebagai dampak dari adanya program tersebut.
Menurutnya, dampak nyata MBG dari sisi ekonomi salah satunya terciptanya lapangan kerja baru di suatu daerah. Setidaknya ada 47 orang bisa terserap menjadi tenaga kerja di satu unit Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur.
Ia mencontohkan untuk Kota Bekasi saja, membutuhkan keberadaan SPPG atau dapur hingga 200 unit. Sementara saat ini baru 100 unit SPPG atau dapur yang sudah berdiri di Kota Bekasi.
Dengan melihat angka tersebut kata dia, akan tercipta lapangan kerja baru dampak dari MBG. Yang ini diharapkan bisa dimanfaatkan masyarakat Kota Bekasi yang membutuhkan pekerjaan.
“Jadi MBG bukan saja berkaitan dengan gizi masyarakat, tapi juga membuka adanya peluang ekonomi. Salah satunya berupa penyerapan tenaga kerja untuk terlibat dalam program ini,” katanya, saat menggelar sosialisasi program MBG bersama Badan Gizi Nasional (BGN) di Kota Bekasi, Rabu (15/10/2025).
Selain lapangan kerja, masyarakat juga bisa mendaftar menjadi mitra BGN. Entah dengan mendirikan dapur atau SPPG atau menjadi pemasok bahan baku kebutuhan MBG ke dapur atau SPPG.
“Untuk yang memiliki modal bisa mendaftar menjadi mitra untuk mendirikan dapur atau SPPG. Bisa juga menjadi pemasok bahan baku entah sayur mayur, ikan, telur dan kebutuhan lainnya,” katanya.
Tenaga Ahli Direktorat Promosi dan Edukasi BGN, Anyelir Puspa Kemala juga sependapat dengan Nuroji. Ia mengatakan, bahwa program MBG bukan sekadar investasi terhadap gizi masyarakat namun juga program yang memiliki dampak ekonomi.
“Masyarakat Indonesia perlu mengetahui secara utuh tujuan dari program MBG yang bukan hanya menyangkut gizi tapi juga ekonomi. Oleh karena itu kami terus melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar paham betul tujuan dari program MBG ini,” ujarnya.
