PT Sinergi Patriot selaku Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemkot Bekasi batal mendapat suntikan atau penyertaan modal dari APBD Kota Bekasi di tahun 2025 ini. Hal tersebut terjadi karena dampak dari kebijakan efisiensi anggaran yang diberlakukan Pemkot Bekasi.
Direktur PT Sinergi Patriot, Aldo Sirait mengatakan, sedianya perusahaan yang dipimpinnya itu mendapat kucuran modal Rp9,8 miliar. Mengacu pada Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2025.
“Harusnya kita mendapat penyertaan modal Rp9,8 miliar. Tapi kami mendapat informasi bahwa tahun 2025 ini kami tidak mendapatkan penyertaan modal dari pemerintah daerah,” kata dia, usai menghadiri rapat dengan Badan Anggaran DPRD Kota Bekasi, Senin (25/8/2025).
Ia juga menerangkan, pengajuan penyertaan modal sedianya akan dipergunakan untuk sejumlah kebutuhan perusahaan. Salah satunya pembelian 2 unit kompresor baru.
Adapun pembelian kompresor mengingat PT Sinergi Patriot memiliki lini usaha penyewaan kompresor. Selain dari pada penjualan atau niaga gas kepada masyarakat.
“Rencananya akan kami berikan 2 unit kompresor baru, yang 1 sebagai cadangan sehingga produksi bisa berjalan selama 24 jam. Sementara saat ini kita cuma punya 1 unit, jadi kalau ada kendala atau dalam perbaikan, ya kami tidak bisa menghasilkan apa-apa,” kata dia.
Melalui penyertaan Modal sebesar Rp 9,8 miliar pihaknya menargetkan bisa menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) setiap tahunnya, sebesar Rp 2 Miliar. Yakni dari jasa sewa kompresor yang dilakukan PT Mitra Patriot kepada mitranya.
“Seandainya dari penyertaan modal yang kami usulkan tersebut disepakati. Maka kami berpotensi bisa memberikan PAD minimal Rp 2 miliar dan Revenue tambahan 400 juta setiap bulan,” kata dia.
Meski tidak ada penyertaan modal, PT Sinergi Patriot tetap akan berkontribusi kepada PAD Kota Bekasi. Meskipun tidak ada produksi maksimal yang dilakukan PT Sinergi Patriot saat ini.
“Walaupun tidak ada penambahan penyertaan modal, kami tetap akan memaksimalkan. Tentu produksi kami berkurang, namun kami tetap akan memberikan PAD di tahun ini sekitar 300 hingga 400 juta,” ujarnya mengakhiri pembicaraan.