Mahasiswa Indonesia asal Sekolah Tinggi Teknologi (STT) Bina Tunggal, Carolan Ignatius berhasil menyabet penghargaan dalam kompetisi internasional. Dua penghargaan sekaligus ia dapat dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh Shanghai University of Electric Power (SUEP) di Shanghai, China.
Dua penghargaan tersebut antara lain, juara pertama kompetisi pidato dalam 2025 SUEP Cup ‘Belt and Road’ International Speech Contest. Serta juara kedua kompetisi simulasi bisnis pada 2025 International Energy and Electricity Market Business Decision Simulation Competition.
Ketua STT Bina Tunggal, Adiman mengaku bangga atas prestasi anak didiknya tersebut. Pasalnya raihan tersebut sekaligus merepresentasikan kualitas pendidikan di kampus yang ia pimpin.
“Kami sangat bangga dengan prestasi luar biasa yang diraih Carolan. Ini membuktikan kualitas pendidikan dan pembinaan mahasiswa di STT Bina Tunggal sudah berstandar internasional,” kata dia, saat ditemui di Kantornya, Selasa (5/8/2025).
Dalam kompetisi pidato internasional, Carolan mempresentasikan penelitian berjudul ‘Young Generation’s Contribution in Coping with Climate Change’. Penampilannya itu, mampu mencuri perhatian juri internasional, sehingga mampu mengalahkan peserta dari 17 negara lainnya.
Sedangkan dalam kompetisi simulasi bisnis energi, ia berhasil meraih juara kedua. Yakni dengan mempresentasikan konsep bisnis solusi rendah karbon, dalam pembangunan berkelanjutan.
Menurut Adiman, prestasi Carolan merupakan hasil dari sistem pendidikan terintegrasi di kampusnya. Yang tidak hanya fokus pada teori, namun juga pengembangan potensi mahasiswa.
“Kami tidak hanya fokus pada teori, tetapi juga mendorong mahasiswa untuk mengembangkan solusi nyata bagi permasalahan global. Kami akan terus mendukung mahasiswa, untuk berpartisipasi dalam kompetisi bergengsi seperti ini,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) STT Bina Tunggal, Benny Tunggul mengaku bangga. Pasalnya ia merupakan sosok yang membimbing penelitian Carolan secara langsung.
“Untuk kompetisi simulasi bisnis energi, Carolan menunjukkan pemahaman mendalam tentang transformasi energi berkelanjutan dan kemampuan analisis bisnis yang matang. Kompetisi ini menguji kemampuan mahasiswa dalam merancang strategi bisnis sustainable di sektor energi,” kata Benny.
Benny berharap, prestasi Carolan dapat menginspirasi mahasiswa lain agar terus mengembangkan program penelitian. Agar bisa memberikan kontribusi nyata bagi penyelesaian masalah global, khususnya di bidang energi berkelanjut.
“Pembimbingan penelitian dilakukan secara intensif. Kami tidak hanya mengajarkan konsep, tetapi juga mendorong mahasiswa untuk mengembangkan solusi nyata bagi permasalahan energi dan lingkungan,” ujarnya mengakhiri pembicaraan.