Para buruh asal Bandung dan Bekasi yang hendak “long march” ke Istana Kepresidenan beristirahat di Balai Rakyat Cakung Jakarta Timur.
“Buruh menginap di Balai Rakyat Cakung,” kata Kapolsek Cakung Komisaris Polisi Armunanto saat dikonfirmasi di Jakarta, Jumat (20/11/2015) dini hari.
Usai menginap di Cakung, Armunanto mengatakan, para buruh akan melanjutkan jalan kaki menuju Jakarta pada Jumat pukul 08.00 WIB.
Armunanto memastikan pihak kepolisian akan mengawal perjalanan buruh itu saat melanjutkan long march ke kawasan Industri Kampung Pulo Jakarta Timur selanjutnya menuju Istana Kepresidenan Jakarta Pusat.
“Aksi buruh itu jangan mengganggu ketertiban umum dan disusupi pihak lain,” ujar Armunanto.
Armunanto juga mengimbau para buruh tidak melakukan aksi “sweeping” saat long march terhadap pekerja yang bekerja pada sejumlah pabrik industri.
Sebelumnya, Kapolres Metro Jakarta Timur Komisaris Besar Polisi Umar Faroq menerima kedatangan ratusan buruh yang long march saat tiba di Balai Rakyat Cakung pada Kamis (19/11) sekitar pukul 23.00 WIB.
Sekadar diketahui, sejak Kamis petang, ribuan buruh bergerak dari Bekasi untuk mengumpulkan 100 ribu tanda tangan surat petisi penolakan Peraturan Pemerintah Nomor 78 Tahun 2015 tentang Pengupahan.
Ribuan buruh tersebut mengambil titik kumpul di Lapangan Stadion Mini Tambun, Kabupaten Bekasi, untuk bergabung dengan ribuan buruh dari daerah lain di Jawa Barat.
“Bekasi adalah poros, kalau Bekasi tidak mau mogok, maka keselahan besar. Bekasi adalah kawasan industri terbesar se-Asia Tenggara. Semua tergantung buruh Bekasi. Jika buruh bekasi mogok total maka akan melancarkan urusan,” kata koordinator buruh Konfederasi Perjuangan Buruh Indonesia (KPBI) Ilhamnsyah.
(Antara/Res)