Berita  

Rahmat Effendi, Belajarlah dari Jokowi Bagaimana “Mengubah Mental” Satpol PP

Avatar photo

Kasus pencabulan yang dilakukan Zakaria Ahmad (38), Satpol PP Kota Bekasi, mestinya menjadi koreksi Pemkot Bekasi. Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, perlu belajar dari Joko Widodo (Jokowi) bagaimana cara “mendidik” Satpol PP agar manusiawi.

Saat di Solo, Jokowi merasa gusar ketika Satpol PP hanya sibuk minta pentungan dan tameng. Jokowi, yang prihatin dengan kekerasan yang dilakukan Satpol di berbagai daerah, meniadakan dana pembelian “senjata” pamong praja itu.

“Saya copot ketua Satpol PP-nya. Saya ganti dengan perempuan. Yang dulu identik sangar, kumisan, dan berbadan kekar,” kata Jokowi di berbagai kesempatan.

Dengan cara itu, Satpol PP sebagai penegak Peraturan Daerah (Perda) akhirnya lebih mengutamakan dialog ketimbang kekerasaan saat menghadapi protes warga. Salah satunya saat Pemkot Solo memindahkan PKL di kawasan ruang terbuka hijau.

“Yang penting adalah dialog. Jangan pakai kekerasan. Saya tidak mau rakyat maunya ke utara, tapi pemimpinannya membawanya ke selatan. Itu keliru,” kata Jokowi.

Apakah Rahmat Effendi mampu “mendidik” bawahannya dengan baik? Tugas pemerintah adalah melayani, bukan memusuhi masyarakat apalagi menindas. (Res)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *