Sejumlah pemberitaan yang menuding Herkos Voters (Heri Koswara Voters) sebagai buzzer pendukung Calon Wali Kota Bekasi, Heri Koswara merupakan hal salah kaprah alias keliru besar.
Sebab Herkos Voters merupakan organ relawan resmi yang memang mendukung Heri Koswara. Bukan buzzer seperti yang santer diberikan sejumlah media online beberapa hari terakhir.
Seperti diketahui, Herkos Voters dalam beberapa hari terakhir dituding menjadi buzzer Heri Koswara. Musababnya adalah postingan akun TikTok resmi milik mereka yang dianggap meyinggung kandidat lain dalam hal ini Tri Adhianto.
Dalam postingannya, akun Herkos Voters memuat semacam pamflet berisikan deretan dugaan kasus korupsi yang diduga berkaitan dengan Tri Adhianto yang itu bersumber dari pemberitaan media massa atau online salah satunya www.injabar.com dan www.mediakarya.id.
Menanggapi tudingan tersebut, Ketua Herkos Voters, Dimas Sangaji mengaku heran dan merasa lucu. Sebab tudingan tersebut sama sekali tidak berdasar.
“Sangat tidak berdasar dan lucu bagi kami jika dituding sebagai buzzer bayaran hanya karena satu postingan. Apalagi postingan tersebut sumbernya jelas dari pemberitaan media massa,” kata dia.
Menurutnya, dengan mempersoalkan postingan Herkos Voters, sama saja dengan mempersoalkan karya jurnalistik rekan-rekan jurnalis. Mengingat postingan yang dibuat Herkos Voters bersumber dari pemberitaan media massa.
“Konten kami itu ibarat repost apa yang sudah ada sebelumnya yang sumbernya media massa. Jadi kalau konten kami disoal, sama saja mereka menyoal konten yang diproduksi teman-teman jurnalis dalam karya jurnalistik mereka,” kata dia.
Selain itu, ia justru curiga terhadap masifnya pemberitaan media massa yang menyudutkan organisasi relawan yang ia pimpin. Bahkan ia seolah mencium adanya aroma kepanikan dan ketakutan berlebihan dengan munculnya serangan terhadap Herkos Voters.
“Kok saya merasakan ada semacam ketakutan yang berlebih sehingga kemudian kami diserang secara membabi buta. Padahal harusnya santai saja, toh itu hanya sebuah informasi yang pernah muncul dan tersebar di media massa,” kata dia.
Ia juga menambahkan, bahwa pemberitaan yang menuding Heri Koswara menggunakan jasa buzzer justru salah alamat. Sebab fakta di lapangan, justru banyak ditemukan akun anonim yang kontennya berupa kampanye negatif dan berita bohong yang mendeskreditkan dan menyudutkan Heri Koswara dan calon wakilnya, Sholihin.
“Justru lucu ketika pemberitaan menyebut kami buzzer dan Heri Koswara menggunakan buzzer untuk menyerang lawan politik. Karena faktanya justru banyak akun-akun anonim yang setiap harinya membuat konten yang berisikan kampanye hitam, hoax dan fitnah kepada Heri Koswara dan Sholihin,” ujarnya mengakhiri pembicaraan.
*Foto: Ketua Herkos Voters, Dimas Sangaji