Perebutan kursi DPR RI di Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat VI (Kota Bekasi-Kota Depok) diprediksi berjalan sengti bagi partai politik di Pileg 2019 kali ini.
Hal ini dikarenakan sejumlah partai politik menerjunkan para pembesar partai, artis hingga figur publik demi mendapat perolehan kursi di Dapil tersebut.
PPP, misalnya, menerjunkan Menteri Agama, Lukman Hakim Saifuddin, sementara PKB menerjunkan Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri serta pengacara kondang, Farhat Abbas di Dapil ini.
Partai lain yang tak mau kalah adalah Nasdem, yang mencalonkan pesinetron Lucky Hakim. Gerindra pun sama, ia menerjunkan aktor Fauzy Baadilla.
PDI Perjuangan menerjunkan Sukur Nababan selaku Ketua DPP PDI Perjungan Bidang Pemuda dan Olahraga yang sudah dua kali terpilih menjadi anggota dewan dari Dapil Jawa Barat VI.
Ogah ketinggalan, PKS menerjunkan Bendahara Umum DPP PKS, Mahfudz Abdurrahman yang sudah dua kali melenggang ke senayan lewat Dapil Kota Bekasi-Depok.
Dengan bermunculannya nama-nama besar, tentu tidak mudah meraih kursi di Dapil ini. Belum lagi jika melihat minimnya jatah kursi yang diperebutkan, yakni hanya 6 kursi saja. Sementara di lain sisi, partai politik yang berkontestasi mencapai 14 partai dengan total 78 caleg.
Melihat peta politik yang ada, bisa dibilang Dapil Jawa Barat VI sebagai Dapil Neraka.
Pengamat Politik dari Universitas Islam 45 Bekasi, Adi Susila memprediksi, pertarungan di Dapil Jawa Barat VI akan berlangsung seru.
“Sepertinya akan seru. Dan partai nampaknya menjadikan Dapil ini untuk uji nyali. Buktinya banyak nama besar yang turun,” kata Adi, kepada Klik Bekasi.
Selain itu, menurutnya, muka-muka baru diperkirakan akan sulit bersaing dengan muka lama atau petahana.
“Yang lama masih punya peluang besar karena mereka hafal medan,” kata dia.
Begitu pula dengan partai baru. Partai-partai baru, kata dia, diperikirakan masih akan sulit memperoleh kursi di Dapil ini.
“Partai baru akan sangat sulit memperoleh kursi. Soalnya basis suara mereka belum jelas. Berbeda dengan partai lama yang sudah punya basis,” kata dia.
Apa yang dikatakan Adi Susila bisa jadi benar, setidaknya jika kita merujuk hasil pemilu tahun 2014. Di mana, pada pemilu tersebut, praktis jatah kursi masih dipegang oleh partai-partai yang pada pemilu 2009 memperoleh kursi.
Mereka adalah PDI Perjuangan, Golkar, Gerindra dan PKS. PDI Perjuangan naik raihan kursinya menjadi 2 pada Pileg 2014, sedangkan Golkar, PKS, Gerindra bertahan dengan raihan 1 kursi. Adapun satu kursi tersisa diraih PAN, yang pada Pileg 2009 tak memperoleh kursi.
Menanggapi ketanya persaingan di Dapil Jawa Barat VI, Ketua DPC PKB Kota Bekasi, Ahmad Ustuchri yakin, kali ini partainya bisa memperoleh kursi DPR RI, kendati PKB belum pernah memperoleh kursi di Dapil ini.
“Sangat optimis bisa meraih kursi. Di PKB Menteri yang jadi caleg, pengacara kondang, pengusa dan aktivis perempuan. Jadi PKB yakin mendapat kursi,” kata dia.
PKS selaku partai yang rutin memperoleh jatah kursi di DPR RI melalui Dapil Jabar VI yakin, masih mampu mempertahankan kursi yang diraih pada Pileg 2014.
“Target kami mempertahankan kursi yang sudah ada. Kami optimis bisa mempertahankannya,” kata Ketua DPD PKS Kota Bekasi, Heri Koswara.
Sama dengan PKS, Golkar juga yakin, masih mampu mempertahankan raihan kursi yang mereka raih pada pemilu yang lalu.
“Kuncinya kita terus kerja keras, para caleg rajin turun ke masyarakat dan yakinkan bahwa Golkar menjadi pilihan terbaik masyarakat,” kata Sekretaris DPD Golkar Kota Bekasi, Heri Budisusetyo.(Ical)