Masyarakat Bekasi Diminta Waspadai Peredaran Daging Oplosan

Memasuki bulan ramadan yang tinggal menghitung hari, Pemkot Bekasi melalui Dinas Perekonomian Rakyat (Dispera) Kota Bekasi meminta masyarakat lebih waspada terhadap peredaran daging oplosan yang mungkin saja bererdar di pasaran.

Adapun daging oplosan yaitu, daging sapi yang dicampur dengan daging celeng. Namun oleh pedagang dijual sebagi daging sapi.

“Kami akan mulai melakukan pengawasan intensif mencegah keberadaan daging oplosan yang bisa saja beredar di pasaran mengingat harga daging yang kemungkinan meningkat,” ujar Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dispera Kota Bekasi, Edi Kadarusman, Selasa (9/6).

Selain melakukan pengawasan, pihaknya juga memberikan tips kepada masyarakat untuk bisa membedakan mana daging sapi lokal, sapi Australi dan daging celeng.

“Kalau daging lokal itu warnanya merah bata, impor dari Australi itu merah pucat sedangkan daging celeng itu merah pekat,” kata dia.

Dispera kata dia, juga akan melakukan pemantauan terhadap harga jual daging di pasaran selama ramadan hingga lebaran.

Bukan itu saja, Dispera bakal melakukan pengecekan lokasi penjualan daging di pasar serta meninjau Rumah Pemotongan Hewan (RPH) hingga melakukan uji lab.

“Kita ingin pastikan daging yang dijual kualitasnya bagus, begitu juga tempat penjualan dan pemotonganya. Melalui cek lokasi dan uji lab ini diharapkan daging yang beredar merupakan daging dengan kualitas bagus sehingga masyarakat selaku konsumen tidak sampai dirugikan,” pungkasnya. (Ical)

Tinggalkan komentar