Pemkot Bekasi melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kota Bekasi menggelar operasi pasar murah. Hal tersebut sebagai upaya meningkatkan daya beli masyarakat di tengah mahalnya harga beras di pasaran.
Operasi akan digelar di 12 kecamatan se-Kota Bekasi mulai 26 Februari hingga 9 Maret 2024. Selain operasi pasar, Pemkot Bekasi juga terus bekerjasama dengan Bulog menggelontorkan beras di pasaran.
“Kita terus bekerjasama dengan Bulog untuk mengelontorkan beras di pasar. Selain itu operasi pasar juga terus kita lakukan,” kata Kepala Disdagperin Kota Bekasi, Robert Siagian, Senin (19/2/2024).
Pemkot Bekasi melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) juga bakal melakukan gerak pangan murah. Mulai tanggal 22 Februari di 6 lokasi yang sudah ditentukan.
Ia menambahkan, meski saat ini harga beras tinggi akan tetapi untuk ketersediaan stoknya cenderung aman. Instansinya setiap harinya juga terus memantau harga di lapangan.
“Kalau stoknya cenderung aman, apalagi kemarin itu Presiden saat ke Bekasi sudah memastikan itu. Kami juga terus memantau setiap hari untuk memastikan harga maupun stoknya,” kata dia.
Sementara untuk harga beras di Kota Bekasi menurutnya di harga Rp 15 ribu per kilogramnya untuk jenis premium. Padahal sebelumnya di harga 14 ribu.
“Kalau sebelum naik itu kan harganya Rp 14 ribu, sekarang Rp 15 ribu. Kalau beras SPHP yang medium 10.900,” ujarnya mengakhiri pembicaraan.
Pantauan di lapangan, harga beras mengalami kenaikan kisaran Rp 2 ribu per liternya. Mulai dari beras jenis biasa, medium hingga premium.
Di Pasar Baru Bekasi beras biasa dijual dengan harga Rp 13.500 perliter, sedangkan beras medium dijual harga Rp 14.500 perliter. Adapun beras premium dijual dengan harga Rp 15.00 perliter.
*Foto: Salah seorang warga saat hendak membeli beras di Pasar Baru Bekasi.