Banyak orang yang tidak tahu PT Godang Tua Jaya ternyata juga mengerjakan sejumlah proyek dengan nilai fantastis di Kota Bekasi. Nilainya bahkan lebih besar dari proyek mereka di Dinas Kebersihan DKI Jakarta.
Penelusuran klikbekasi.co pada riwayat layanan pengadaan secara elektronik (LPSE) Kota Bekasi, PT Godang Tua Jaya sejak 2012 memenangkan 4 tender dengan total nilai proyek sebesar Rp 42.570.531.900.
Berikut rincian tender proyek di Kota Bekasi yang dimenangkan PT Godang Tua Jaya:
Pembangunan TPA Zona 5 Sumurbatu Kota Bekasi
Pagu: Rp 7.527.916.000
Harga penawaran: Rp 7.300.827.000
Anggaran: APBD 2012
Penanggung jawab: Dinas Kebersihan Kota Bekasi
Jumlah Peserta: 34
Pembangunan Konstruksi Zona Baru Sumurbatu Kota Bekasi
Pagu: Rp 8.029.340.000
Harga penawaran: Rp 7.415.928.900,00
Anggaran: APBD 2014
Penanggung jawab: Dinas Kebersihan Kota Bekasi
Jumlah Peserta: 24
Pembangunan Jalan Pengasinan Pondok Hijau-Jatimulya Kota Bekasi
Pagu: Rp 14.511.250.000
Harga penawaran: Rp 13.926.888.000
Anggaran: APBD 2015
Penanggung jawab: Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi
Jumlah Peserta: 73
Penanganan Banjir Perumnas 3 kelurahan Aren Jaya, Bekasi Timur
Pagu: Rp 8.661.250.000,00
Harga penawaran: Rp 8.314.733.000
Anggaran: APBD 2015
Penanggung jawab: Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi
Jumlah Peserta: 37
Keanehan
Gagal memenangkan tender dalam lelang proyek merupakan hal yang lumrah bagi para pengusaha. Yang luar biasa justru jika ada perusahaan memenangkan tender secara terus-menerus.
PT Godang Tua Jaya tercatat mengikuti lelang proyek via LPSE Kota Bekasi sebanyak 4 kali dan semuanya gol. Lagipula, meski bergerak di bidang jasa konstruksi, perusahaan tersebut sudah terlanjur dikenal di bidang pengolahan sampah.
Memang, PT Godang Tua Jaya juga tercatat mengikuti 3 lelang proyek di Kota Bekasi via LPSE Provinsi Jawa Barat dan semuanya gagal. Namun, nilai pagunya hanya Rp 1,7 miliar, Rp 400 juta dan Rp 300 juta. Nilai yang sangat kecil jika dibandingkan lelang di LPSE Kota Bekasi.
Untuk proyek penunjukan langsung di bawah Rp 200 juta yang tidak perlu melalui proses lelang, PT Godang Tua Jaya belum diketahui berapa banyak mengerjakan proyek. Sedangkan lelang elektronik sendiri baru berlaku pada 2011 sehingga riwayatnya tidak bisa diketahui oleh publik.
Diberitakan sebelumnya, Rekson Sitorus, bos PT Godang Tua Jaya yang kini mengelola TPST Bantar Gebang, juga mengendalikan perusahaan lain bernama PT Ernijuta Agung.
Perusahaan yang didirikan bersamaan dengan PT Godang Tua Jaya pada 1993 itu sahamnya dikuasai oleh keluarga inti Rekson: istri, anak dan menantu. Perusahaan ini menyewakan alat berat dan dump truks. Juga melayani jasa angkut sampah, perataan lahan dan pengurukan.
Kedua perusahaan tersebut tercatat rutin mendapatkan ‘jatah’ proyek persampahan di Dinas Kebersihan DKI Jakarta.
PT Godang Tua Jaya mendapatkan proyek swastanisasi sampah di Tanjung Priok selama dua tahun dengan nilai sekitar Rp 21 miliar. PT Ernijuta Agung, selama empat tahun, sejak 2012 hingga 2015, mendapatkan total proyek sekitar Rp 34,7 miliar.
Sekadar diketahui, bisnis dinasti Rekson Sitorus kini menjadi sorotan setelah konflik DPRD versus DKI Jakarta memanas. Diduga, Rekson main mata dengan sejumlah pejabat di Kota Bekasi dan DKI Jakarta dalam urusan bisnisnya.
(Baca: Bos PT Godang Tua Jaya Dipenjara, Siapa Bakal Susul)
Ketika Pemrov DKI Jakarta berencana memutus kontrak PT Godang Tua Jaya dalam pengelolaan TPST Bantar Gebang, banyak pihak yang ‘teriak’. Terjadi gejolak besar-besaran: penghadangan truk, demonstrasi ormas, bahkan ancaman penutupan TPST Bantar Gebang oleh DPRD Bekasi.
“Pengelolaan sampah ini menyangkut duit gede banget. Itu harus diingat. Maka ada indikasi oknum yang bermain-main di sini,” kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.
“Terus terang saja kami tuh gemes. Kalau kami mau begini (memutus kontrak), selalu ada penghadangan truk dan perlawanan. Tidak bisa seperti ini terus,” tegas Djarot.
Dalam kisruh TPST Bantar Gebang, Rekson Sitorus membantah telah bermain mata dengan DPRD dan Pemkot Bekasi.
“Aduh, kami berbuat apa? Kami melihat, sedikit-sedikit, Godang Tua yang dituduh. Sedikit-sedikit, Godang Tua yang disebut aktor di balik semua permasalahan ini,” kata Rekson.
(Baca: Ketua DPRD Bekasi Aktor Intelektual Kisruh Bantar Gebang?)
Hingga berita ini diturunkan, kami belum bisa mengonfirmasi Dinas Bina Marga dan Tata Air serta Dinas Kebersihan sebagai penanggung jawab proyek. Upaya konfirmasi masih kami lakukan. (Tim)