Mencapai financial freedom atau kemerdekaan finansial tidak harus menjadi crazy rich alias orang kaya raya yang hidup penuh dengan kemewahan.
Setiap orang atau keluarga, termasuk rumah tangga baru, pada dasarnya bisa mencapai finansial freedom—satu kondisi di mana kamu bisa memenuhi kebutuhan hidup tanpa perlu bekerja secara aktif, karena kamu memiliki penghasilan pasif yang mencukupi.
Penghasilan pasif tersebut bisa dari hasil investasi kamu, atau dari sejumlah bisnis yang sudah berjalan lancar meskipun kamu tidak terjun langsung di dalamnya.
Untuk mencapai financial freedom, modal utamanya adalah pengelolaan keuangan pribadi yang baik. Semua orang bisa melakukannya sejak sekarang.
Konsultan keuangan pribadi, Prita Hapsari Ghozie mengatakan, tantangan dalam mencapai finansial freedom, umumnya, adalah gaya hidup yang tidak sesuai dengan kemampuan finansial. Untuk itu, memperhatikan pola pengeluaran secara cermat bisa membantu kamu meraih kemerdekaan finansial dengan cepat.
Berikut beberapa langkah mencapai financial freedom yang bisa kamu lakukan baik sebagai individu maupun keluarga:
1. Fokus Memenuhi 4 Kebutuhan Dasar
Tahapan pertama dalam perencanaan keuangan adalah memastikan kebutuhan dasar terpenuhi dengan baik. Di luar biaya hidup sehari-hari, ada empat kebutuhan dasar yang perlu kamu penuhi:
Dana Darurat:
Menyiapkan dana darurat untuk menghadapi kejadian tak terduga, seperti kehilangan pekerjaan atau keadaan darurat medis. Kamu bisa menabung dana darurat di tabungan biasa. Idealnya, dana darurat yang kamu miliki ialah sejumlah 6-12 kali kebutuhan bulanan kamu.
Dana Pembelian Rumah:
Menabung untuk membeli rumah atau tempat tinggal yang stabil. Dana pembelian rumah tinggal biasanya tergolong tujuan jangka menengah, antara 2 tahun sampai 5 tahun.
Dana Pendidikan:
Merencanakan dana untuk pendidikan anak-anak di masa depan. Prioritaskan dana untuk pendidikan tinggi—karena biaya kuliah sangat cepat naiknya.
Dana Pensiun:
Memastikan memiliki rencana keuangan yang mencukupi untuk pensiun. Kamu bisa menabung, atau membeli aset yang bisa menjadi tabungan untuk masa pensiun.
2. Mengumpulkan Dana untuk Dibelikan Aset Produktif
Tahap kedua, mengumpulkan dana untuk dibelikan aset produktif. Aset produktif memiliki arti bahwa dari aset tersebut maka rumah tangga akan dapat menikmati penghasilan secara berkala dari hasil investasi.
Di daerah perkotaan, misalnya, banyak orang berinvestasi rumah. Ada yang disewakan langsung, atau dibuat menjadi tempat kos maupun ruko—jika memungkinkan. Dengan demikian, rumah tersebut bisa menghasilkan uang secara rutin. Harga rumah itu sendiri cenderung naik di masa depan.
3. Menikmati Penghasilan Pasif dari Aset Produktif
Tahap ketiga, menikmati penghasilan pasif dari aset produktif. Saat aset yang dimiliki sudah memberikan hasil berkala, kamu hampir mencapai financial freedom.
Disaranan, apabila kamu masih dalam usia produktif dan masih bekerja aktif, maka hasil investasi ini sebaiknya digunakan untuk membeli aset investasi lain. Nantinya, saat kamu memasuki masa pensiun, maka hasil investasi dari aset produktif ini dapat digunakan untuk memenuhi biaya hidup harian.
Pada tahapan pensiun atau tidak bekerja—tapi kamu tetap memiliki penghasilan dari investasi—maka secara terminologi, kamu sudah memasuki kemerdekaan finansial.
Itulah ulasan tentang tahapan perencanaan keuangan untuk mencapai finansial freedom. Semoga bermanfaat ya!
* Referensi: pritaghozie.com
* Foto: Ilustrasi (Unsplash)