Sukur Nababan Sosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan di Kota Bekasi

Anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan Sukur H Nababan menggelar sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan yang diikuti oleh sekitar 150 orang di Kota Bekasi, 28 Februari 2015. Agenda tersebut merupakan yang pertama digelar berbarengan dengan reses masa sidang anggota DPR RI yang pertama.

Dalam sambutannya, Sukur Nababan mengatakan bahwa 4 pilar merupakan penyangga ideologi dan keutuhan Indonesia yang tidak boleh dilupakan. Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945 sebagai konstitusi negara, Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan Bangsa Indonesia. 4 Pilar tersebut harus tetap kokoh dan eksis dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

“4 Pilar itulah yang akan menjaga keutuhan kita sebagai sebuah bangsa dan negara,” kata politisi dari Dapil Kota Bekasi-Depok tersebut.

Sosialisasi empat pilar kebangsaan tersebut  diharapkan mampu meningkatkan nilai-nilai kebangsaan sehingga dapat diaplikasikan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Sukur menambahkan, kebhinekaan dan perbedaan merupakan suatu hal yang tidak bisa dielakkan dalam kehidupan bangsa Indonesia yang memang multikutural dan multietnis.

Oleh sebab itu konsep Bhineka Tungga Ika akan sangat relevan untuk dapat dipertahankan dalam menjaga persatuan dan kesatuan serta keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Perbedaaan bukanlah alasan bagi kita untuk saling bermusuhan, tapi perbedaaan itu adalah sebuah rahmat yang harus kita kelola agar mampu membawa membawa bangsa ini semakin maju dan sejahtera,” tegasnya.

Sukur mengingatkan, jangan sampai karena ada perbedaan malah terjadi konflik horizontal. Setiap warga negara harus arif menyikapi perbedaan, sebagai sebuah keharmonisan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.

Sukur juga menekankan empat pilar kebangsaan itulah yang harus ditanamkan dalam jiwa setiap warga Indonesia sejak dini, khususnya generasi muda sebagai menerus cita-cita bangsa. Penanaman dan penguatan itu harus dimulai sejak dini agar bangsa Indonesia tetap kokoh dan terhindar dari berbagai ancaman.

“Kita tidak boleh melupakan sejarah dan cita-cita para pendiri bangsa. Generasi muda kita harus didik agar mampu menjaga bangsa ini tetap kokoh,” pungkasnya.

Tinggalkan komentar