Ekonom Faisal Basri mendapat tugas yang cukup berat dari pemerintahan Presiden Jokowi: memberantas mafia migas. Kini ia menjadi Ketua Tim Reformasi Tata Kelola Migas.
Ukuran keberhasilan tim ini jelas. “Kalau tidak ada yang masuk penjara, saya gagal. Kami tidak menarget nama. Akan kami serahkan rekomendasi ke KPK,” katanya seperti dikutip Majalah Tempo, belum lama ini.
Tim yang dipimpin Faisal ini terdiri dari 14 orang, dari berbagai bidang. Setiap hari ia sibuk dengan urusan data rahasia dari berbagai sumber dan rapat kerja.
“Pertamina hulu itu yang paling tidak punya performa baik, tapi gajinya paling tinggi. Targetnya tidak ada yang terpenuhi,” katanya.
“Yang namanya eksplorasi di luar negeri itu bodong semua. Intinya adalah impor, impor dan impor,” kata lulusan Universitas Vanberbilt, Amerika Serikat ini. (Res)
Dengan “Bismillah” maju terus kupas tuntas mafia migas kita pak !!!
Mantap… sikat habis Mafia Migas sampai ke akar2nya…
Mursid
Jumat, 12 Desember 2014 at 22:48lanjut
haryono
Sabtu, 13 Desember 2014 at 16:29Klo perlu habiskan sampai akar nya yang penting sikat habis Bung
haryoadjie
Minggu, 14 Desember 2014 at 20:49Setuju untuk pembenahan PERTAMINA, supaya transparan, dapat diketahui Rakyat, karena semua aset adalah milik negara, Marilah memperbaiki yang kurang Baik. P.Basri dapat menyelesaikan semuanya.