Bak petir di siang bolong, nama anggota DPRD Kota Bekasi, Muhammad Kurniawan, tiba-tiba muncul dalam persidangan kasus skandal suap Komisi V DPR RI, Senin (18/4/2016).
Tidak main-main, Kurniawan bahkan menerima Rp 5,5 miliar dari pengusaha. Rp 2,5 miliar diterima pada tahun 2015, Rp 3 miliar diterima belum lama ini.
Kurniawan bahkan disebut So Kok Seng alias Aseng–begitulah nama pengusaha itu–sebagai orang yang bisa ‘mengatur proyek’ dan ‘mengamankan’ Komisi Pemberantasan Korupsi.
(Baca kasusnya: Kurniawan, Anggota DPRD Kota Bekasi dari PKS Terlibat Skandal Suap Komisi V)
Jika melihat tupoksi, mustahil anggota DPRD Kota Bekasi melakukan hal itu. Namun, seperti pameo lama, kejahatan bisa terjadi di mana saja dan oleh siapa saja.
Siapakah sebenarnya Muhammad Kurniawan?
Penelusuran klikbekasi.co, Kurniawan berlatar belakang sebagai aktivis kampus di salah satu perguruan tinggi negeri di Lampung.
Pria kelahiran Jakarta, 16 Juli 1981, itu juga tercatat aktif di Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Lampung.
Berbekal jaringan di KAMMI, Kurniawan kemudian masuk sebagai tenaga ahli fraksi PKS di DPR RI. Di sinilah Kurniawan punya peran ‘mengatur’ proyek ini dan itu.
Untuk memoncerkan kariernya, Kurniawan mendirikan perusahaan jasa kontruksi untuk menggarap proyek-proyek kementrian hingga pemerintah daerah. Sebuah usaha yang sesuai dengan bidang studi yang ia geluti semasa kuliah di Lampung.
Memiliki cukup modal, Kurniawan mengepakkan saya bisnisnya di bidang restoran. Jika Anda warga Bekasi, Anda pasti tidak asing dengan brend kuliner Ayam Lepas.
Bisnis kuliner yang kini berubah nama menjadi Ayam Poesaka tersebut adalah miliknya.
Awalnya, memang Ayam Lepas milik rekannya, yang kemudian dia akusisi dan diganti namanya menjadi Ayam Poesaka.
Kurniawan juga membuka cafe kopi di bilahan Bekasi Timur tepatnya di depan SMA Negeri 1 Kota Bekasi yang ia beri nama Kopi Baris.
Kurniawan juga membuka bisnis percetakan. Informasi yang kami himpun, usaha percetakannya itu terletak di salah satu ruko di Kranji, Bekasi Barat.
Moncer di politik
Dalam konstalasi politik di Kota Bekasi, nama Kurniawan memang masih terdengar asing di telinga masyarakat jika disandingkan tokoh PKS lainnya seperti Ahmad Syaikhu yang kini menjabat Wakil Wali Kota Bekasi atau Ketua DPD PKS Kota Bekasi, Heri Koswara.
Meski belum cukup dikenal, karir politiknya cenderung moncer. Maju pada perhelatan Pileg 2014 dari daerah pemilihan Bekasi Timur, Kurniawan berhasil duduk sebagai anggota DPRD Kota Bekasi periode 2014-2019.
Di DPRD Kota Bekasi ia langsung mendapat posisi strategis, yakni Sekretaris Komisi B DPRD Kota Bekasi yang membindangi pembangunan sekaligus anggota Badan Anggaran dan Sekretaris Fraski PKS DPRD Kota Bekasi.
Di partai sendiri, Kurniawan langsung mengisi pos strategis sebagai Sekretaris DPD PKS Kota Bekasi periode 2015-2020.
Meski wajah baru di Bekasi dan tergolong politikus muda, Kurniawan cukup diperhitungkan oleh rekan-rekannya sesama politisi di DPRD Kota Bekasi.
Pemahamannya akan tugas pokok dan fungsi sebagai legislator menjadi nilai tawar tersendiri.
Bahkan sumber klikbekasi.co di DPRD Kota Bekasi mengungkapkan, sejumlah kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Kota Bekasi dikabarkan akrab.
Mereka antara lain Kepala Dinas Tata Kota Bekasi, Koswara dan Kepala Dinas Bina Marga dan Tata Air Kota Bekasi, Tri Adhianto.
Kini setelah nama Kurniawan disebut dalam pengadilan tindak pidana korupsi, masihkah bintang Kurniawan bersinar terang? (Tim)