Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (demisioner) menyerukan kepada kadernya agar menolak Peraturan Pengganti Undang Undang (Perppu) Pilkada yang diterbitkan SBY di masa akhir jabatannya.
SBY pun angkat suara mengenai hal ini. Melalui akun twitternya, #SBYudhoyono, ia menilai Golkar mengambil keputusan sepihak. Golkar, kata SBY, mengingkari kesepakatan.
“Kini, secara sepihak PG (Partai Golkar) menolak Perppu, berarti mengingkari kesepakatan yang telah dibuat. Bagi saya hal begini amat prinsip. *SBY*”
Banyak pihak sudah menduga sejak lama, Perppu Pilkada hanyalah akal-akalan SBY saja. Drama itu dimainkan agar SBY tidak disalahkan masyarakat, paling tidak hingga Jokowi dilantik.
Presiden Jokowi akan menjadi “kambing hitam”, karena Perppu Pilkada harus disetujui DPR. Sedangkan DPR, yang dikuasai koalisi Prabowo, diprediksi akan menolak Perppu.
Dengan drama tersebut, sebutan “Bapak Pilkada Tidak Langsung” otomatis akan melekat kepada Presiden Jokowi, bukan lagi kepada SBY. “Perppu itu omong kosong,” kata Sirra Prayuna, aktivis hukum dari Laskar Dewaruci.(Res)