Rumat dan BPPT Jalin Kerjasama Pemasaran Produk Hasil Penelitian

Rumah Perawatan Umat (Rumat) sebagai salah satu jaringan perawatan luka diabetes bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk memasarkan sejumlah produk hasil penelitian yang dikembangkan BPPT.

Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatangan MoU bertempat di The Evitel Hotel, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Minggu (13/5/2018).

Menurut Ketua Balai Inkubator Teknologi BPPT, Anugerah Widiyanto mengatakan, dengan kerjasama tersebut, ia berharap sejumlah produk hasil penilitian BPPT bisa dipasarkan ke masyarakat.

Apalagi kata dia, banyak sekali produk penilitian yang mengandung nilai manfaat untuk masyarakat.

“Kita punya banyak produk hasil penilitian tapi untuk memasarkan ke masyarakat kita kesulitan. Melalui kerjasama ini diharapkan produk-produk hasil penilitan kami bisa sampai ke masyarakat,” kata dia.

Ia juga menjelaskan alasan menggandeng Rumat, sebab Rumat memiliki pangsa pasar yang luas dan kebetulan produk penilitian BPPT sesuai dengan kebutuhan Rumat.

“Produk-produk yang kami kerjasamakan ini sesuai dengan kebutuhan Rumat. Yakni produk untuk penderita diabtes dari mulai black garlic, beras sagu hingga magneo plus,” jelasnya.

Sementara Direktur Utama Rumat, Dadang Suharto mengatakan, dengan kerjsama ini ia berharap nantinya masyarakat, khususnya penderita diabetes di Indonesia bisa mendapat obat-obatan berkwalitas untuk pengobatan sakit yang mereka derita.

“Kita ingin masyarakat terutama penderita diabetes ini bisa sembuh. Semoga dengan kerjasama ini nantinya masyarakat akan mendapat manfaat dari produk-produk hasil penelitian BPPT,” kata dia.

Dadang menambahkan, pilihan BPPT menggandeng Rumat untuk memasarkan produk adalah pilihan tepat, mengingat Rumat memiliki banyak pasien yang tersebar di seluruh Indonesia.

“Satu bulan pasien kita mencapai tiga puluh ribu. Jadi dengan pangsa pasar yang sudah ada, maka saya kira akan mudah memasarkan produk hasil penilitian BPPT,” jelasnya.

Soal penderita diabetes, Dadang mengungkap fakta, bahwa Indonesia menduduki peringkat kelima dunia untuk penderita diabetes.

Bahkan pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) banyak yang dari penderita diabetes.

“Penanganan diabetes menjadi fokus Rumat apalagi yang sudah menderita luka kronis,” pungkasnya

Sementara itu, dalam penandatangan MoU hadir pula sejumlah tenan yang merupakan binaan BPPT seperti Agrotek Pintar Nusantara dan PT Global Indotech Madani.(Kurnia)

Tinggalkan komentar