Gerindra Kota Bekasi baru saja berganti kepengurusan dengan kata lain memulai rezim baru.
Rezim baru Gerindra Kota Bekasi akan dipimpin oleh Eko Setyo Pramono sebagai ketua DPC Gerindra Kota Bekasi bersama dengan Tahapan Bambang Sutopo selaku Sekretaris DPC Gerindra Kota Bekasi.
Duet Eko dan Tahapan akan memimpin Gerindra berbekal Surat Keputusan (SK) DPP Gerindra Nomor: 07-0242/Kpts/DPP-Gerindra/2018 yang ditandatangani Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto dan Sekretaris Jendral Partai Gerindra, Ahmad Muzani.
Keluarnya SK DPP tersebut sekaligus mengakhiri duet, Ibnu Hajar Tanjung dan Boy David Taga selaku ketua dan sekretaris Gerindra Kota Bekasi selama delapan tahun ke belakang.
Digantikannya Ibnu Hajar Tanjung dan Boy David Taga bukan tanpa sebab, konon pergantian keduanya merupakan buntut dari kisruh pencalegan di tubuh Gerindra Kota Bekasi.
Dalam proses pencalegan, DPC Gerindra Kota Bekasi di bawah komando Ibnu Hajar Tanjung dan Boy David Taga dinilai tidak mengindahkan SKK DPP Gerindra Nomor: 07-193/Kpts/BACALEG/DPP-GERINDRA/2018.
Padahal sesuai dengan SK tersebut, DPP Gerindra dengan jelas telah menyusun dan menetapkan nama-nama caleg dan wajib bagi DPC Gerindra Kota Bekasi mendaftarkan nama-nama yang dimaksud ke Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kota Bekasi.
Pada prosesnya, DPC Gerindra Kota Bekasi mendaftarkan calegnya tidak sesuai dengan SK DPP. Beberapa caleg misalnya mengalami perubahan nomor urut hingga dipindah Daerah Pemilihan bahkan ada yang sampai namanya hilang dari daftar.
Dari situlah, DPP Gerindra akhirnya mengambil langkah tegas dengan memberhentikan Ibnu Hajar Tanjung dan Boy David Taga.
Tak terima dengan keputusan DPP, Ibnu Hajar Tanjung dan Boy David Taga beserta sejumlah eks pengurus Gerindra Kota Bekasi mendatangi DPD Gerinda Jawa Barat, belum lama ini.
Menurut Boy David Taga, kedatangan ia dan rekan-rekannya dalam rangka meminta pendapat dan berkonsultasi dengan Ketua DPD Geridnra Jawa Barat, Mulyadi perihal beredarnya SK DPP Gerindra tentang pergantian struktur pengurus DPC Gerinda Kota Bekasi.
“Ada sesuatu yang harus diluruskan,” kata Boy, saat diwawancarai.
Boy menganggap, SK yang saat ini beredar luas tidak jelas siapa yang mengedarkannya dan masih diragukan keabsahannya. Di lain sisi, SK tersebut membuat kondisi Gerindra Kota Bekasi gaduh.
Dari hasil pertemuan dengan Mulyadi kata Boy, ada dua poin penting yang disampaikan oleh Mulyadi.
“Poin pertama kita diminta untuk tidak gaduh. Poin kedua Pak Mulyadi akan mengklarifikasi keberadaan SK tersebut ke DPP Gerindra,” kata Boy.
Sayang, nampaknya langkah yang ditempuh Boy dan rekan-rekannya sia-sia semata. Sebabnya, DPD Gerindra Jawa Barat sendiri justru mengamini keputusan DPP Gerindra.
Ini bisa dilihat dari keluarnya surat DPD Gerinda Jawa Barat Nomor: 07-69/A/DPD-GERINDRA/2018 perihal pergantian pengurus DPC Gerindra Kota Bekasi.
Melalui surat tersebut, DPD Gerindra Jawa Barat menyampaikan bahwa SKK DPP Gerindra Nomor: 07-0242/Kpts/DPP-Gerindra/2018 secara otomatis membatalkan SK DPP Gerindra Nomor: 01-0066/Kpts/DPP-GERINDRA/2018 dengan kata lain, DPD Gerindra Kota Bekasi mengakui keberadaan kepengurusan baru.
Sementara itu, Ketua DPC Gerindra Kota Bekasi, Eko Setyo Pramono mengatakan, bergantinya struktur partai Gerindra Kota Bekasi tidak akan mempengaruhi kondisi internal Gerindra.
“Kami tegaskan bahwa Gerindra Kota Bekasi solid dan baik-baik saja,” kata dia.
Sebagai ketua baru, pihaknya akan segera melakukan konsolidasi internal dengan berkomunikasi dengan struktur Gerindra dari mulai Pimpinan Anak Cabang (PAC), Ranting hingga sayap partai.
“Bahkan pengurus lama juga akan kita ajak duduk bersama. Mari kita sama-sama bicara untuk kebesaran Gerindra Kota Bekasi,” kata dia.
Dirinya juga menegaskan, siap mensukseskan dua agenda besar di 2019 yakni Pileg dan Pilpres.
“Insya Allah kami siap memenangkan Pileg dan Pilpres. Gerindra menang, Prabowo Presiden,” tutup Eko.(Ical)