Puluhan warga di Kampung Awirangan, Desa Taman Sari, Kecamatan Setu, Kabupaten Bekasi, terjangkit demam berdarah dengue (DBD). Tiga orang tercatat sudah meninggal dalam kurun waktu beberapa minggu terakhir.
Seorang warga, Mami (32) mengatakan, keluarganya masih berduka karena sang ayah, Abah Item (60), meninggal karena terserang DBD. Dua warga lain, yang rumahnya tidak jauh darinya, juga meninggal.
“Ayah saya baru meninggal terkena demam berdarah. Tetangga kami dua orang juga meninggal dunia,” kata Mami saat ditemui di rumahnya, Rabu (20/1/2016).
Suci (40), tetangga Mami, juga terjangkit DBD. Putrinya, Anggi (18), pun terjangkit. Orangtuanya, belum lama ini, meninggal dunia karena penyakit yang sama.
Ia dan Anggi hanya bisa tergeletak di rumah karena tidak punya biaya berobat ke rumah sakit. Begitu pun sejumlah warga lainnya.
“Awalnya muntah-muntah, demam, mual, lemas, pusing. Saya sempat demam tinggi beberapa hari. Ini sudah agak mendingan setelah dikompres dan minum obat penurun panas, serta banyak minum air,” kata Suci.
Warga setempat berharap Pemerintah Kabupaten Bekasi bisa segera turun tangan dengan memberikan pertolongan medis kepada mereka.
Selain itu, pemerintah diharapkan bisa mengambil tindakan pencegahan seperti melakukan penyemprotan atau fogging di lingkungan setempat.
“Kami cemas, karena orang-orang di kampung ini banyak yang terkena demam berdarah. Apalagi sampai meninggal,” kata Suci.
Sekadar diketahui, DBD adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue, yang ditularkan lewat gigitan nyamuk Aedes aegipty atau Aedes albopictus berkelamin betina.
Biasanya, penyakit demam berdarah mewabah ketika pergantian musim dari musim penghujan ke musim kemarau atau sebaliknya.
Virus dengue umumnya berkembang biak dalam genangan air. Virus juga berkembang di wilayah yang tingkat sanitasinya buruk.(Ezra/Res)