Site logo

PLN Bekasi Serahkan 840 Unit REC pada PT Hempel Indonesia

PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Bekasi mendukung penuh industri hijau di Kota Bekasi.

Hal itu dibuktikan dengan diterbitkannya 840 sertifikat energi terbarukan atau Renewable Energy Certificate (REC) PLN setara dengan 840 Megawatt hour (MWh) kepada PT Hempel Indonesia.

Penyerahan REC pun dilakukan langsung oleh Manager PLN UP3 Bekasi, Rahmi Handayani kepada Direktur PT Hempel Indonesia, Sigit Purwanto.

Manager PLN UP3 Bekasi, Rahmi Handayani mengatakan, dalam 2,5 tahun belakangan, PLN telah mengembangkan REC dengan sertifikasi skala internasional.

Baca juga:  Korupsi, PR Utama Rahmat Effendi di HUT 19 Kota Bekasi

REC sendiri merupakan salah satu inovasi produk hijau PLN yang mempermudah pelanggan untuk mendapatkan pengakuan atas penggunaan EBT yang transparan, akuntable, dan diakui secara internasional tanpa harus mengeluarkan biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur.

Untuk itu, Rahmi mendukung penuh langkah aktif PT Hempel Indonesia dalam mewujudkan energi bersih di Indonesia melalui pembelian REC.

“Kami mengapresiasi langkah-langkah PT Hempel Indonesia menjadi green industry. Kolaborasi PLN dan PT Hempel Indonesia berhasil membuat suatu industri yang tadinya emisi karbonnya tinggi menjadi lebih rendah,” ujar Rahmi pada Selasa (18/10/2022).

Baca juga:  Nuryadi Minta Pemkot Bekasi Perketat Penerbitan Izin THM

Rahmi menegaskan, PLN sangat siap untuk memasok kebutuhan listrik bagi pelanggan industri. Selain pasokan listrik yang andal, saat ini PLN juga mempunyai REC yang bisa dimanfaatkan oleh industri demi memenuhi syarat listrik ramah lingkungan.

Rahmi pun mengapresiasi pelanggan PLN yang telah mendukung program transisi energi bersih dengan memanfaatkan REC.

Baca juga:  Bocor, Pipa PDAM Tirta Patriot di Jalan Ahmad Yani Bikin Repot Warga

Sementara itu, Direktur PT Hempel Indonesia, Sigit Purwanto menyampaikan apresiasi atas dukungan PLN UP3 Bekasi. Ia menilai hal itu sebagai wujud komitmen pemerintah ataupun BUMN untuk mengakselerasi bauran energi.

“Di fasilitas produksi, kami juga mengimplementasikan REC. Hal ini sebagai upaya kami untuk berkontribusi dengan menggunakan 100 persen energi dari EBT guna mendukung Net Zero Emission di 2060 mendatang,” ujar Sigit.(***)

Comments

  • No comments yet.
  • Add a comment