Penyidik Polda Metro Jaya menjelaskan penyebab tragedi maut kebakaran pabrik kosmetik PT Mandom Indonesia Tbk pada 10 Jul 2015 di Jalan Irian, Blok PP, Kawasan MM 2100, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi.
Pusat Laboratorium Forensik Mabes Polri menemukan, penyebab kebakaran tersebut adalah kebocoran flexible tube atau selang gas di ruang DPS (Deodorant Parfum Spray), yang terhubung dari instalasi pipa gas elpiji dengan filling machine line 2.
“Gas menyebar ke arah pemanas, sehingga api langsung menyala dan membakar bangunan pabrik,” kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti, Selasa (13/10/2015).
Dari penelusuran polisi, empat dari delapan selang gas pabrik PT Mandom di Bekasi merupakan selang bekas. Empat selang bekas tersebut sudah digunakan pabrik PT Mandom di Sunter, Jakarta Utara.
PT Mandom semestinya mengganti delapan selang tersebut dalam proses pengecekan terakhir. Namun, PT Iwatani, yang merupakan rekanan PT Mandom untuk pemasangan selang, hanya mengganti empat selang baru.
“PT Mandom sudah meminta PT Iwatani untuk mengganti semua selang lama dengan selang yang baru. Tapi ternyata hanya empat selang baru yang dipasang,” kata Khrisna.
Seperti diketahui, tragedi kebakaran PT Mandom Indonesia menewaskan 28 orang dan melukai 31 orang. Mereka berada di dalam pabik ketika api mengamuk pada 10 Juli 2015 lalu. Api berasal dari pipa gas yang bocor.
“Kebakaran terjadi di bagian produksi dan terjadi pada saat proses produksi,” kata juru bicara PT Mandom, Alia Dewi.
Menurut Alia, PT Mandom menanggung biaya pengobatan korban luka-luka serta menyantuni keluarga korban yang meninggal dunia. (Res)