Anggota Komisi B DPRD Kota Bekasi, Arwis Sembering mendesak Pemkot Bekasi menertibkan ojek online yang saat ini marak di Kota Bekasi.
Menurutnya, ojek online sama sekali tidak memberikan kontribusi bagi Pemkot Bekasi.
Bahkan kata dia, kebradaan ojek online mengancam pendapatan daerah dari sektor angkutan umum.
“Ojek online apa kontribusinya. Dia kan gak dikenakan retribusi seperti angkutan umum. Bahkan gara-gara ojek online angkutan umum sepi dan itu tentunya berpengaruh ke kas daerah,” ujarnya, Kamis (8/9).
Dia juga menambahkan, bahwa sejak ojek online marak, para supir angkot mengeluh pendapatannya mengalami penurunan.
“Jangkauannya kemana-mana. Dia bisa angkut orang di mana saja dan dibawa kemana saja. Sementara angkot yang pake trayek jelas kalah,” kata dia.
Hal itu berbeda dengan ojek pangkalan yang daya jangkaunya terbatas pada lingkungan tempat mangkal.
“Intinya perlu ada penanganan. Jangan didiamkan saja. Kalau begitu kasihan para supir angkot yang dibebankan target dan setoran,” pungkasnya. (Ical)