Site logo

Payah, Serapan APBD Kota Bekasi Baru 30 Persen

Serapan APBD Kota Bekasi tahun 2015 untuk belanja langsung dikeluhkan Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi. Pasalnya hingga saat ini penyerapan anggaran belanja langsung baru mencapai 30 persen.

“Belanja tidak langsung sekitar 46 persen. Tetapi belanja modal atau belanja langsung yang bermanfaat langsung bagi masyarakat baru 30 persen,” ujarnya, belum lama ini.

Berkenaan dengan hal tersebut, dirinya mendesak agar Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bapeda) bertanggungjawab akan hal itu.

“Bapeda melakukan evaluasi digit-digit anggaran, nomenklatur anggaran, program berdasarkan RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah), judul kegiatan dengan sasaran target berjalan, SKPD mana saja berdasarkan RKA (Rencana Kerja Anggaran) mengalami kendala,” kata dia.

Dirinya juga mendesak agar kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) memonitor jajaran di bawahnya. Begitu juga dengan para Asisten dan Staf Ahli.

“Jika itu sudah dilakukan, tentu tidak akan timbul masalah yang mengakibatkan serapan anggaran menjadi minim,” kata dia.

Menanggapi hal tersebut, anggota Badan Anggaran (Banggar) DPRD Kota Bekasi, Maryadi menyayangkan lemahnya kinerja SKPD yang ada di Kota Bekasi.

“Harusnya sudah disiapkan action plainnya. Sehingga tidak terjadi hal yang demikian,” kata dia.

Sebagai solusi, Banggar akan memerintahkan masing-masing Komisi di DPRD Kota Bekasi untuk memanggil SKPD yang ada di Kota Bekasi untuk dilakukan evaluasi.

“Komisi kita dorong untuk rapat dengan SKPD. Dari situ nanti ketahuan kendala di masing-masing SKPD. Sehingga program bisa berjalan sebagaimana mestinya,” kata dia.

Banggar sendiri kata dia, tidak ingin kejadian tahun 2014 silam terulang. Dimana terjadi penumpukan sisa lebih anggaran (silpa) di tahun tersebut.

“Silpa mencapai 700 miliar. Jumlah itu terlalu besar dan saya harap tidak lagi terulang,” tandasnya. (Ical)

Comments

  • No comments yet.
  • Add a comment