Anggota Komisi X DPR RI, Nuroji mendorong pelaku usaha kuliner di Kota Bekasi mengembangkan kreativitasasnya dalam mengolah kuliner lokal. Hal ini penting agar kuliner lokal bisa menjadi ikon Kota Bekasi.
Menurutnya, kreativitas dibutuhkan dalam bidang usaha kuliner. Termasuk dalam mengolah bahan pangan lokal untuk olahan kuliner.
Di Kota Bekasi sendiri ada beberapa bahan pangan lokal yang berpotensi diolah menjadi kuliner andalan. Misalnya ikan Gabus, Pepaya serta aneka rempah dan sejauh ini sudah mulai berjalan.
Sedangkan untuk kuliner lokal sendiri sudah cukup banyak yang sudah populer di masyarakat. Seperti Gabus Pucung, Sayur Asem dan Bir Pletok atau minuman rempah.
“Banyak bahan pangan lokal seperti pisang, alpukat, duren atau ikan yang bisa kita olah dan manfaatkan. Bahkan bisa dijadikan kuliner Kota Bekasi dan diangkat menjadi ikon,” kata dia.
Dalam upaya mendukung perkembangan kuliner lokal, Nuroji kerap memberikan bantuan berupa kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek). Kegiatan ini merupakan kerjasama dirinya selaku anggota Komisi X DPR RI dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Dengan adanya Bimtek, ia berharap pelaku usaha kuliner bisa mendapatkan pengetahuan tentang mengembangkan kuliner lokal. Serta bisa memberikan rangsangan agar pelaku usaha kuliner mau mengembangkan kreativitasnya.
“Tujuannya Bimtek memberikan stimulus agar pelaku usaha kuliner mengembangkan kreativitasnya. Dan itu sudah berjalan dan sering kita lakukan dengan materi dan peserta yang berganti-ganti,” kata dia.
Kreativitas kata dia, juga tidak hanya terpaku pada pengolahan dan produksi kuliner saja. Tetapi juga soal pemasaran produk kuliner.
“Kreativitas tidak berhenti pada urusan mengolah bahan pangan dan kuliner. Tapi juga soal pemasaran, pelaku kuliner mesti kreatif memasarkan produknya termasuk menguasai marketing digital,” ujarnya mengakhiri pembicaraan.
*Foto: Anggota Komisi X DPR RI, Nuroji saat membuka Bimtek Kemenparkraf untuk pelaku usaha kuliner Kota Bekasi.