Kabupaten Ciamis menarik diri 18 atlet sepedanya pada Pekan Olahraga Daerah (Porda) Jawa Barat (Jabar) XII lantaran merasa dicurangi oleh pihak panitia.
Adapun bentuk kecurangan tersebut salah satunya dengan adanya pencoretan nama para atlet dari daftar dan dua atlet dimainkan dalam satu nomor pertandingan. Ketiga atlet yang dicoret adalah Kusmawati Yazid, Chandra Rafsanzani, dan Bandi Sugito.
“Alasan mereka tidak dimainkan karena dapat sanksi dari Pengurus Besar ISSI, akibat tidak ikut serta dalam event kelas Asia di Lubuklinggau Sumatera Selatan,” tutur Ketua Cabang Ikatan Sepeda Sport Indonesia Kabupaten Ciamis, Iing Syam Arifin, Jumat (14/11). Padahal, Kusma baru saja pulang dari kejuaraan kelas Asia di Filipina.
Di samping itu, pemberian sanksi yang tiba-tiba saat akan bermain bagi atlet dianggap tidak jelas. Seharusnya, Iing menilai, pemberian sanksi dilakukan prosedural dengan surat teguran dan mempersilakan peserta mengajukan banding terlebih dulu. “Lagipula, banyak atlet kabupaten/kota lain ada juga yang tidak ikut ke Lubuklinggau tapi dimainkan,” kata Iing.
Iing juga mengatakan, dari delapan medali emas yang diagendakan, rencananya tiga di antaranya diperoleh dari Arin Iswana dan Tonton Sutanto.
“Panitia malah memainkan mereka satu kali dengan pertemuan keduanya. Itu pembunuhan raihan medali,” katanya.
Dia mengaku merasa atletnya dicurangi dan juga dilecehkan dengan sengaja untuk memutus juara umum bertahan pesepeda Ciamis dalam Porda. Hal itu karena kelima atlet yang tidak dimainkan merupakan pendulang emas Ciamis dan Jabar baik dalam event tingkat daerah sampai nasional.
“Khusus sepeda, Porda tahun ini saya nilai paling buruk. Saya sudah lapor ke gubernur sambil menyampaikan surat pengunduran diri cabor sepeda,” katanya. (PR)