Pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut dua, di Kota Bekasi, kalah. Dari 12 kecamatan, hanya satu kecamatan yang unggul, yakni di Kecamatan Pondok Melati.Mengapa kota yang berbatasan langsung dengan kekuasan Jokowi ini justru kalah? Jokowi juga kalah di semua daerah perbatasan seperti Depok, Kabupaten Bekasi, Tangerang, dan Karawang.
Bendahara DPC PDIP Perjuangan, Kota Bekasi, Anim Imanudin mengatakan, kekalahan tersebut terindikasi karena faktor kepala daerah. Pasalnya, pimpinan daerah di kota tersebut dari partai di luar koalisi. Dia menyebut, faktor itu sangat berpengaruh terhadap perolehan suara.
Seperti diketahui, Wali Kota Bekasi merupakan kader dari Partai Golongan Karya, sedangkan wakilnya dari Partai Keadilan Sejahtera ( PKS ). Kedua partai tersebut merupakan koalisi dari pasangan Prabowo – Hatta .
“Hasil real count Jokowi-JK mendapatkan suara 45,34 persen,” kata Anim Imanudin, beberapa waktu lalu.
Dia menyebutkan, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) mencapai 1.752.194, adapun total suara yang masuk 1.227.856, sedangkan suara sah sebanyak 1.217.468, dan yang tidak sah mencapai 10.388. “Data itu berdasarkan formulir C1 yang kami terima,” kata Anim.
Pihaknya mengakui kekalahannya dari pasangan nomor urut 1 Prabowo – Hatta . Padahal sebelumnya timnya menargetkan suara sebanyak 60 persen. Namun, hasilnya hanya mencapai 45 persen. “Kami sudah bekerja maksimal untuk memenangkan Jokowi – JK di Kota Bekasi,” katanya.
Meski di Kota Bekasi kalah telah, Jokowi tetap menang secara nasional. Saat ini, Jokowi tinggal dilantik, setelah MK menolak seluruh gugatan Prabowo-Hatta, belum lama ini.(Res/Mdk)