Mengelola keuangan pribadi adalah tentang bagaimana membagi pendapatan atau penghasilan ke dalam pos-pos pengeluaran yang tepat.
Untuk itu, kamu perlu memiliki rekening atau tempat penyimpanan uang yang berbeda seseuai peruntukannya. Alurnya, gaji kamu akan masuk ke rekening utama, kemudian dialirkan ke rekening lain untuk penggunaaan yang lebih spesifik.
Tetapi, rekening apa saja yang perlu kamu punya untuk mengelola keuanganmu?
Dilansir dari opini di Harian Kompas, Konsultan keuangan Prita Hapsari Ghozie mengatakan, kamu sebaiknya memiliki tiga jenis rekening. Rekening pertama adalah living (kebutuhan), yang kedua saving (tabungan), yang ketiga playing (kesenangan). Kamu bisa menggunakan metode penganggaran yang sederhana, misalkan metode 50/30/20.
Prita menyarankan kamu menggunakan produk tabungan bank untuk pengeluaran operasional, produk dompet elektronik untuk pengeluaran gaya hidup, dan produk rekening investasi untuk investasi di pasar modal.
Berikut adalah tiga rekening yang akan memudahkan kamu dalam mengelola keuangan:
Rekening living adalah rekening yang akan digunakan untuk pembayaran dan pengeluaran biaya hidup. Secara umum akan terbagi dua, yaitu pengeluaran tetap, seperti cicilan, tagihan bulanan, SPP anak, serta biaya langganan.
Berikutnya adalah pengeluaran biaya hidup yang berfluktuasi, seperti pembayaran listrik, pembelian gas untuk memasak, pembelian bensin, serta makanan dan minuman. Pahami, meskipun pengeluaran tergolong biaya hidup, praktiknya dapat dihemat atau juga bisa kebablasan.
Rekening playing adalah rekening yang umumnya digunakan untuk pengeluaran yang bersifat keinginan.
Contoh termudah adalah keinginan untuk belanja keperluan pribadi, memberikan hadiah bagi keluarga maupun teman, dan lainnya.
Secara umum, rekening playing cukup dibuat dalam bentuk rekening tabungan biasa atau bahkan untuk kalangan pelajar adalah dompet digital.
Rekening saving adalah rekening yang akan digunakan untuk menabung. Untuk kebutuhan ini, sebenarnya seseorang perlu membagi lagi menjadi empat jenis rekening yang berbeda.
Rekening dana darurat perlu dipisahkan dari lainnya dan penting untuk ditempatkan dalam bentuk yang sangat likuid.
Kedua adalah rekening untuk pengeluaran tahunan atau saat ini kerap dikenal dengan istilah sinking fund. Contohnya adalah pengeluaran pajak kendaraan, THR untuk orang lain, biaya kurban, pembayaran premi asuransi yang jatuh tempo tahunan serta pengeluaran lain yang hanya akan terjadi setahun sekali.
Seseorang yang memiliki literasi yang baik umumnya akan mengumpulkan dana di rekening tahunan dengan cara mencicil supaya tidak kelabakan saat jatuh tempo di bulan tertentu. Secara umum, rekening untuk sinking fund cukup dibuatkan dalam bentuk rekening tabungan biasa.
Ini adalah rekening untuk tujuan jangka pendek dan menengah, seperti tujuan keuangan mengumpulkan uang muka pembelian rumah, dana pendidikan anak, dan lainnya. Tujuan jangka pendek umumnya ingin dicapai dalam satu hingga dua tahun mendatang, sedangkan tujuan jangka menengah ingin dicapai antara tiga hingga sepuluh tahun lagi.
Terakhir adalah rekening untuk tujuan jangka panjang atau di atas sepuluh tahun lagi, seperti dana naik haji, dana usaha, maupun dana pensiun. Sesuai dengan durasi penyimpanan dana yang lebih dari 1 tahun, maka rekening ketiga dan keempat umumnya berbentuk rekening dana investor untuk membeli reksadana, saham maupun obligasi.
Itulah ulasan tentang rekening yang membuat kamu lebih mudah mengelola uang. Semoga bermanfaat ya!
* Referensi: Harian Kompas
* Foto: Ilustrasi (Unsplash/Stephen)