Yusri kini mungkin kurang semangat berkarya. Pria yang berprofesi sebagai pelukis itu kehilangan anaknya yang mengalami keterbelakangan mental, Adek Hirma (36), sejak empat bulan lalu tepatnya pada 29 Mei 2015.
Kejadian bermula ketika Adek duduk sendirian di rumah di Perumahan Bumi Sani Permai Blok K4 RT 02 RW 14 Kelurahan Setia Mekar, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
“Terakhir, Adek bersama saya di rumah. Begitu saya tinggal sebentar, Adek menghilang dan sampai sekarang saya tak berjumpa,” kata Yusri saat dijumpai di rumahnya, Selasa (22/9/2015).
Sejak itu, meski tenaganya tak lagi kuat untuk berjalan jauh, Yusri setiap hari keluar rumah mencari anaknya di sekitar Pasar Tambun, Rawa Kalong, dan beberapa lokasi keramaian lain.
Yusri juga selalu bertanya kepada orang-orang sembari memberikan selebaran informasi yang memuat foto anaknya. Ia tak malu menempelkan selebaran itu di pangkalan ojek, tiang listrik, dan tembok-tembok di pinggir jalan.
“Sudah banyak tempat saya datangi, tapi saya tak melihat Adek. Saya sangat kehilangan. Dia anak yang baik dan mau belajar. Biasanya, kalau saya lagi melukis, dialah yang menemani,” kata Yusri.
Ketika terakhir meninggalkan rumah, Adek mengenakan celana pendek kotak-kota, berkaos putih. Adek berambut ikal, berkumis, dan tingginya sekitar 165 centimeter.
Yusri berharap, jika ada yang melihat anaknya, segera menghubungi pihak keluarga di nomor 0812 6785907, 021 92886491, 021 95372904, 085313342843, atau ke kantor polisi terdekat. (AN/Res)