Ketua DPRD Kota Bekasi, Tumai, mulai membuka mulut mengenai kisruh tempat pengelolaan sampah terpadu (TPST) Bantar Gebang milik DKI Jakarta. Rabu (11/11/2015), Tumai menemui puluhan orang dari sekitar 10 organisasi masyarakat yang berdemonstrasi di gedung DPRD Kota Bekasi.
Ormas yang tergabung dalam Forum Ormas Bekasi Utara tersebut mendukung rencana DPRD Bekasi memperkarakan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok melalui jalur hukum. Juga mendesak Ahok meminta maaf kepada warga Bekasi.
Ormas tersebut antara lain FBR, Somasi, Garda Muda, AMS, Pemuda Pancasila, LMP, GRIB, Aliansi Indonesia dan GIBAS.
“Jadi, ada dua aspirasi dari ormas. Yang pertama adalah memperkarakan Ahok, dan yang kedua mendesak Ahok meminta maaf atas pernyataan-pernyataannya yang menyakiti hati masyarakat Bekasi,” kata Tumai.
Menurut Tumai, saat ini DPRD Kota Bekasi masih mengkaji bahan laporan yang akan ditujukan kepada penegak hukum dengan terlapor Ahok. Komisi A, yang berhadapan langsung dengan Ahok, telah bersepakat menempuh jalur hukum.
“Kami sangat berterima kasih kepada semua ormas yang telah memberikan perhatian khusus pada kasus TPST Bantar Gebang. Aspirasi ormas kami terima dan menjadi bahan pertimbangan,” kata Tumai.
Sekadar diketahui, selama isu TPST Bantar Gebang memanas, Tumai tidak banyak bersuara. Beberapa waktu lalu, ia memang tidak terlihat di gedung DPRD lantaran mengikuti diklat Lembaga Pertahanan Nasional (Lemhanas) di luar kota selama beberapa minggu.
Sebelumnya, Tumai disebut-sebut ialah salah satu oknum yang diduga menerima ‘setoran rutin’ dari PT Godang Tua Jaya selaku pengelola TPST Bantar Gebang. Ahok menuding ada sejumlah oknum DPRD yang menjadi beking PT Godang Tua Jaya agar Pemrov DKI Jakarta tidak memutus kontrak.
Tumai sendiri merupakan anggota DPRD terlama di daerah pemilihan Rawalumbu, Mustika Jaya, Bantar Gebang. Ia menjabat sejak 2004 dari PDI Perjuangan.
Sumber klikbekasi.co menyebutkan, Tumai kerap bertamu ke Pangkalan 10, Cileungsi, perbatasan Bekasi-Bogor, tempat PT Godang Tua Jaya menyimpan peralatan kerjanya. Atau langsung ke rumah Rekson Sitorus, pemegang saham terbesar PT Godang Tua Jaya, di daerah Cawang, Jakarta Timur, dekat bandara Halim Perdana Kusumah.
(Baca: Bos PT Godang Tua Jaya Dipenjara, Siapa Bakal Susul)
Melalui Tumpak Sidabutar, menantu Rekson yang juga komisaris PT Godang Tua Jaya, Tumai diduga berperan besar dalam upaya konfrontasi yang dilakukan Komisi A kepada DKI Jakarta. Apalagi, tumpak merupakan anggota DPRD Kota Bekasi yang satu dapil dan satu partai dengan Tumai.
Semua tudingan miring itu telah dibantah langsung oleh Rekson Sitorus. Katanya, PT Godang Tua Jaya tidak pernah membagi-bagikan ‘setoran’ tersebut, apalagi sampai mengompori DPRD agar melawan DKI Jakarta.
“Aduh, kami berbuat apa? Kami melihat, sedikit-sedikit, Godang Tua yang dituduh. Sedikit-sedikit, Godang Tua yang disebut aktor di balik semua permasalahan ini,” kata Rekson. (Tim)