Presiden terpilih Joko Widodo berkomunikasi dengan para petani di sejumlah provinsi di Indonesia. Para petani tersebut mencurahkan isi hati kepada Jokowi soal persoalan-persoalan yang ada di daerahnya masing-masing.
Komunikasi itu dilakukan dengan teknologi video conference di Rumah Relawan Jokowi, Jalan Sukabumi 23, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (10/10/2014) petang. Delapan unit monitor televisi di rumah tersebut tersambung dengan sejumlah provinsi, antara lain Riau, Aceh, Maluku, dan Jawa Tengah.
Dengan tatap muka virtual tersebut, Rustamari, seorang petani kelapa sawit binaan Asian Agri di Provinsi Riau, meminta agar Jokowi melanjutkan program replanting atau mengganti tanaman lama dengan tanaman baru. “Kami minta program ini tetap dilanjutkan demi kelangsungan kehidupan kami dan anak-anak kami,” ujar Rustamari.
“Revitalisasi itu butuh apa?” tanya Jokowi. “Butuh dana, Pak. Paling tidak subsidi bunga. Satu petani butuh Rp 120 juta,” jawab Rustamari.
Jokowi sempat terkejut mendengar permintaan sebanyak itu. Ia pun menanyakan berapa lama pinjaman modal untuk petani itu dapat dikembalikan. “Maksimal tujuh sampai delapan tahun, Pak,” jawab Rustamari.
Rustamari menyebutkan bahwa Bank Mandiri adalah satu-satunya bank yang menyalurkan kredit usaha sebagai modal. Dia meminta Jokowi mendorong bank-bank lain untuk membantu kredit usaha para petani di Riau. “Mungkin Bapak bisa mengembangkan ke BRI (Bank Rakyat Indonesia) dan BNI,” pinta dia.
Jokowi mengatakan akan berkomunikasi dengan kedua bank tersebut agar dapat membantu kredit usaha para petani di Riau. “Kalau nanti subsidi bunga (kredit usaha), ya jangan sekarang. Saya ndak mau janji-janji, saya belum dilantik. Nanti akan saya hitung dulu,” ujar Jokowi.
Komunikasi Jokowi dengan sejumlah petani berlangsung lancar, meskipun beberapa kali sambungan video conference itu sempat mengalami gangguan sinyal. Jokowi merasa puas mendapat masukan dari para petani di daerah. Dia berjanji akan menyelesaikan persoalan itu satu per satu.(Res)
sumber: Kompas