Adanya dorongan agar Pemkot Bekasi memanfaatkan lahan Fasilitas Sosial (Fasos) dan Fasilitas Umum (Fasum) untuk pendirian Unit Sekolah Baru (USB) mendapat respon dari Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi.
Menurut orang nomor satu di Kota Bekasi itu mengatakan, Pemkot Bekasi saat ini tengah menyiapkan kebijakan moratorium sewa lahan fasos dan fasum.
Dijelaskan olehnya, dengan adanya moratorium nantinya, lahan fasos dan fasum dengan luas di atas 2.000 meter yang selama ini disewa oleh pihak swasta tidak bisa lagi diperpanjang masa sewanya.
“Lahan di atas 2.000 meter yang kita tidak perpanjang sewanya. Lahan-lahan itu nantinya kita siapkan untuk pendirian sekolah baru,” ujarnya, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (1/9).
Dia juga mengatakan, bahwa pihaknya menyadari sejauh ini jumlah sekolah negeri di Kota Bekasi masih minim. Sehingga Pemkot Bekasi terus berupaya untuk menambah sekolah baru.
“Ambil contoh, untuk lulusan SMP yang mau masuk ke SMA saja, yang bisa ditampung di negeri itu cuma 16 persen saja. Sisanya lari ke sekolah swasta,” kata dia.
Padahal menurut dia, idealnya daya tampung sekolah negeri setiap tahun ajaran baru mencapai 50 persen dari setiap total lulusan yang ada.
“Mestinya sampai 50 persen. 50 persennya lagi ke sekolah swasta,” kata dia.
Untuk pendirian USB sendiri, tahun 2016 Pemkot merencanakan dibentuknya satu USB yang akan ditempatkan di Kecamatan Pondokgede.
“Insya Allah tahun 2016 kita akan dirikan satu sekolah baru di Pondokgede. Untuk sementara gedungnya bisa numpang dulu di SD. Sambil pelan-pelan kita bangun gedungnya,” pungkasnya. (Ical)