Berita  

Kawal Demo Gereja di Bekasi, Wakapolda Minta Polisi Tidak Keluarkan Pistol

Avatar photo

Wakil Kepala Polda Metro Jaya Nandang Jumantara meminta aparat tidak mengeluarkan senjata api dalam pengawalan demonstrasi penolakan gereja di Kota Bekasi, Senin (7/3/2016).

Nandang mengatakan, aparat harus mengedepankan tindakan pencegahan ketimbang harus merepresi massa. Senjata api hanya boleh digunakan jika kondisinya memang sudah mendesak.

“Dalam demonstrasi kali ini, saya mengimbau aparat tidak menggunakan senjata api. Kedepankan tindakan pencegahan,” kata Nandang, Senin.

demonstran-di-kantor-walikota-bekasi

Menurut Nandang, ada sekitar 1.750 aparat yang mengawal demonstrasi massa berjumlah seribu lebih itu. Aparat terdiri dari Satpol PP, TNI, dan kepolisian.

“Kami sudah memetakan sejak awal, termasuk di mana saja titik-titik konsentrasi massa. Massa bergerak dari Bekasi Utara. Kami juga terjunkan personel di lokasi gereja,” katanya.

(Baca: Ribuan Massa Demo Tolak Gereja, Seberapa Toleran Wali Kota Bekasi?)

Dijelaskan Nandang, sedari pagi, aparat gabungan telah menggelar apel pagi khusus untuk mempersiapkan pengawalan demonstrasi hari ini.

polisi-kawal-demo-gereja-bekasi

Sekadar diketahui, massa meminta Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mencabut izin pendirian Gereja Santa Clara yang terletak di Kelurahan Harapan Baru, Kecamatan Bekasi Utara.

Gereja tersebut berdiri di atas lahan 6000 meter persegi dengan luas bangunan 1500 meter persegi. Gereja saat ini dalam kondisi disegel, meski sudah memiliki izin pembangunan.

(Res)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *