Perawakannya kurus dan telihat lunglai. Usianya pun tidak cukup untuk dapat menyetir kendaraan di kotanya, Hong Kong. Namun, pemuda 17 tahun ini terlihat gagah dengan memimpin aksi 120 ribu massa.
Dia juga memicu gelombang pembangkangan sipil dengan tujuan agar China menyerah dan memenuhi tuntutan mereka untuk memilih hak pilih universal untuk Hong Kong.
Adalah Joshua Wong nama pemuda tersebut. Oleh media pemerintah China dia dilabelkan sebagai ‘ekstrimis’. Di balik tubuhnya yang kurus dan wajah yang lemah lembut, tidak dinyana Joshua merupakan sosok yang gahar dengan opini politik yang berkekuatan.
Sebagai seorang siswa dia membangun gerakan pro demokrasi yang memprotes pemerintah China di Beijing soal kebijakan Pemilu yang tidak memberi hak pilih bagi warga Hong Kong.
“Hak pilih universal adalah misi era ini dan era ini adalah milik orang-orang muda. Jadi biarkan orang-orang muda menyelesaikan misinya. Orang-orang muda akan selalu menjadi pelopor,” kata Wong kepada Bloomberg seperti dilansir IBTimes.com, Senin (29/9/2014).
Wong dan gerakannya adalah satu bukti dari ledakan frustasi dari serangkaian ingkar janji pemerintah China yang ada di Hong Kong.
Pasca lepasnya koloni Inggris dan Hong Kong kembali ke pemerintahan China dan menyepakati otonomi di Hong Kong oleh kedua negara, pemilihan umum dilakukan secara demokratis dalam memilih pemimpinnya sendiri.
Namun, 17 tahun kemudian terjadi perubahan di mana warga Hong Kong dapat memilih pemimpin mereka selanjutnya dengan melalui persetujuan Beijing. Tentu klausul ini telah mengecewakan banyak pihak.
Berangkat dari itu, Wong bertekad memperjuangkan demokrasi yang telah dijalankan Hong Kong selama ini. Dia juga berharap dan optimistis suatu hari barisannya menang.
“Saya tidak berpikir pertempurannya akan panjang,” kata Wong kepada CNN.
“Jika anda memiliki mentalitas berjuang untuk demokrasi adalah panjang, berlarut-larut perang dan anda mengambil perlahan, anda tidak akan pernah mencapainya,” ujar remaja dengan kacamata ini.
“Anda harus melihat setiap pertempuran sebagai pertempuran terakhir. Hanya anda yang memiliki tekad untuk melawan,” tegas Wong.
sumber: IBTimes/CNN/detik