Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama punya program yang mencengangkan untuk mereformasi birokrasi. Ia menyebutnya program “sembelih birokrasi”.
“Desember ini saya mulai program sembelih birokrasi. Pegawai negeri sipil akan disaring penempatannya sesuai dengan kompetensi,” kata Ahok dalam wawancara khusus dengan Majalah Tempo.
Mulai 2015, PNS bisa memilih lokasi kerja yang dekat tempat tinggal. Terutama perempuan, agar waktu mereka tidak habis di jalan serta bisa lebih fokus kerja.
“Atasan tidak boleh menghalangi. Saya ingin urusan pelayanan terpadu satu pintu dan cepat kayak bank,” kata Ahok.
Sistem Poin
Menurut Ahok, PNS yang kerjanya rajin gajinya bisa Rp 12 juta sebulan dengan menggunakan sistem poin. Ia membaginya menjadi dua poin: statis dan dinamis.
“Kalau kerjanya baik, otomatis tak cuma mendapat tunjangan statis Rp 7 juta sebulan, tapi juga tunjangan dinamin akibat poin prestasi kerja,” katanya.
“Kalau malas, gaji kecil dan terancam dicopot. Enggak ada lagi orang duduk ayun kaki. Negara membayar mereka,” katanya.
Ahok menarget enam bulan saja sistem sudah berjalan. Ia akan mengawasi langsung, termasuk mengurusi lurah dan camat. “Desember ini mulai saya sikat,” katanya.(Res)