Dugaan Malpraktik di RS Awal Bros Bekasi, Dinkes Bergerak Cepat

Dinas Kesehatan Kota Bekasi bergerak cepat untuk mengkaji dugaan malpraktik yang menimpa Falya Rafaani Blegur, bayi perempuan berusia satu tahu satu bulan, di Rumah Sakit Awal Bros Bekasi.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bekasi Yasni Rufaida mengatakan, pihaknya sudah menggelar pertemuan dengan manajemen RS Awal Bros, dokter dan perawat yang menangani Falya.

“Mereka menjelaskan kronologi kasus tersebut termasuk penyakit yang dialami (Falya) secara medis. Kami masih mengkaji hal ini dan masih dalam proses,” ujar Yasni, Selasa (3/11/2015).

Yasni mengatakan, pendalaman kasus ini juga dibantu oleh ikatan profesi dokter anak dan ikatan asosiasi rumah sakit swasta Kota Bekasi. Mereka bertugas memberikan perimbangan secara medis.

Diberitakan sebelumnya, Falya meninggal pada Minggu (1/11/2015) pagi, usai mendapatkan suntikan antibiotik oleh perawat di RS Awal Bros Bekasi. Falya dirawat sejak Rabu(28/10/2015) karena mengalami muntah-muntah dan buang air besar terus.

(Baca: Kronologi Kematian Falya, ‘Korban’ Malpraktik RS Awal Bros Bekasi)

Pada Kamis (29/10/2015), kata Ibrahim, kondisi kesehatan Falya membaik. Namun pada siang hari perawat mendatangi Falya dan mengganti infus. Falya disuntik infus antibiotik.

Sejak itulah, kondisi kesehatan Falya menurun drastis. Falya kejang-kejang, mulutnya mengeluarkan busa, tubuhnya membiru, tangannya dingin, perutnya bengkak, dan terdapat bercak-bercak merah di kulitnya. (Res)

Tinggalkan komentar