Diskusi Sampah di TV, Anggota DPRD Bekasi Dikuliti Habis-habisan

Anggota Komisi A DPRD Kota Bekasi Anim Imamudin dikuliti habis-habisan saat berdikusi soal sampah dalam program Apa Kabar Indonesia Malam TVOne, Jumat (6/11/2015).

Diskusi melibatkan Direktur Eksekutif The Deliberasi Institute Ansy Lema dan tim kuasa hukum PT Godang Tua Jaya, serta dipandu oleh presenter Balques Manisang.

Anim mengatakan, Pemrov DKI Jakarta telah melanggar sejumlah kesepakatan yang telah tertuang dalam perjanjian kerja sama bersama Pemkot Bekasi. Anim pun menjelaskan panjang lebar.

“Kami, Komisi A DPRD Kota Bekasi, menjalankan fungsi pengawasan. Untuk itu kami memanggil Gubernur DKI Jakarta untuk datang ke Bekasi guna menyelesaikan persoalan,” kata Anim.

Menanggapi penjelasan Anim, Ansy Lema melontarkan beberapa kritikan pedas. Yang pertama, DPRD Kota Bekasi tidak bisa memanggil Gubernur DKI Jakarta.

“Gubernur DKI Jakarta hanya bisa dipanggil Presiden, Menteri Dalam Negeri, dan DPRD DKI Jakarta. DPRD Kota Bekasi tidak bisa,” kata Ansy.

Ansy juga menekankan, sikap DPRD Kota Bekasi menentang DKI Jakarta sebenarnya aneh. Sebab, mereka bereaksi ketika Pemrov DKI Jakarta hendak memutus kontrak PT Godang Tua Jaya.

“Sebelumnya tidak pernah melakukan perlawanan. Begitu DKI mengeluarkan SP 1, Pak Anim dan rekan-rekannya ini bereaksi. Nah, ini kan agak aneh?” kata Ansy.

Mendengar paparan Ansy, sang presenter pun menengahi dan bertanya polos. Dia agak bingung mengapa persoalan truk sampah yang sepele itu kemudian bisa mengarah kepada urusan kontrak dan audit Badan Pemeriksa Keuangan.

“Basuki (Ahok) mencurigai ada aliran dana dari PT Godang Tua Jaya ke para anggota dewan. Itulah mengapa beliau meminta PPATK untuk menelusuri aliran dana PT Godang Tua Jaya,” katanya.

Anim beberapa kali mendapatkan kesempatan untuk berbicara, namun ia menjelaskan pokok yang sama secara berulang. Anim mengatakan, DPRD berjuang semata-mata untuk kepentingan masyarakat.

(Baca: 5 Aksi Konyol DPRD Bekasi soal TPST Bantar Gebang)

Di Twitter, sejumlah netizen mengapresiasi penjelasan Ansy. “Setelah mendengar penjelasan Pak Ansy, semoga orang-orang bodoh itu bisa sedikit lebih pintar. Gak kotor-kotor amat otak,” tulis Wicaksono.

Meski tidak membela Anim, tidak sedikit pula di Twitter yang menyerang Ansy. Mereka menyebut Ansy bukan seperti pengamat, melainkan corong Gubernur Ahok. (Tim)

Tinggalkan komentar