Site logo

Di Kota Bekasi Banyak Panti Pijat Apalah-apalah?

Keberadaan panti pijat di Kota Bekasi jumlahnya kian bertambah. Bahkan diduga panti pijat yang ada hanya kedok untuk menetupi praktik porstitusi. Masyarakat menyebutnya dengan istilah panti pijat “Apalah-apalah”.

“Panti pijat apalah-apalah kali. Dalamnya bukan pijat tapi porstitusi,” ujar Anita (bukan nama sebenarnya), mantan trapis di salah satu panti pijat di wilayah Bekasi, Kamis (28/5).

Dijelaskan olehnya, sudah bukan rahasia lagi kalau panti pijat menawarkan jasa lain selain pijat kepada para pelangganya.

“Gak munafiklah, memang faktanya seperti itu kok,” kata dia.

Ditambahkan olehnya, banyak pria datang ke panti pijat lantaran mencari kesenangan sesaat sebagai obat jenuh dengan pasangan.

“Rata-rata seh untuk cari sesuatu yang baru karena bosen sama yang di rumah,” kata dia.

Praktik porstitusi di dalam panti pijat muncul bukan tanpa sebab, ia muncul karena sistem kerja yang diciptakan oleh pemilik panti yang memungkinkan terjadinya praktik porstitusi.

“Pendapatan sebagai trapis itu kecil sekali. Setiap satu tamu mereka hanya kebagian Rp25 ribu dari pemilik. Selebihnya dia berharap tips, dan akhirnya terjebak menjajakan diri untuk mendapat uang yang lebih besar,” tandasnya.

Sementara itu, Hartini, salah seorang warga Bekasi mengaku resah dengan menjamurnya panti pijat “Apalah-apalah” di Kota Bekasi yang dari hari ke hari semakin banyak jumlahnya.

“Mestinya Pemkot Bekasi tegas dong. Harus ditindak yang seperti itu. Kami sebagai perempuan tentu resah sekali, kami tidak mau suami kami jadi betah ke panti pijat ke timbang di rumah,” kata dia, sembari berkelakar. (Ical)

Comments

  • No comments yet.
  • Add a comment
    Home
    Mulai Menulis
    News