Site logo

Di Depan Kantor Pusat Twitter, Warga Indonesia Demo Menolak Pilkada lewat DPRD

WNI di Amerika Serikat menggelar aksi menolak Pilkada lewat DPRD. Mereka menggelar aksi damai di depan kantor pusat Twitter dan di depan Konsulat Jendral Republik Indonesia di kota California utara, AS.

Aksi ini digelar pada Kamis 9 Oktober lalu. Dalam keterangan pers Sabtu (11/10/2014), seorang WNI yang ikut berunjuk rasa, Peter Phwan menyampaikan aksi ini sebagai wujud kepedulian terhadap masa depan demokrasi di Indonesia.

Apalagi di media sosial sempat ramai, bahkan di twitter sempat menjadi trending topic menyangkut UU Pilkada ini salah satunya soal RIP democracy.

Aksi ini juga diikuti J-Flow artis hip hop yang tengah tur keliling AS. WNI yang berada di AS ini merasa bahwa disetujuinya UU pemilihan secara tidak langsung pertanda matinya Demokrasi di Indonesia.

demotwitter“Dalam pemahaman tentang partisipasi warga, demontrasi adalah alat pertunjukan kekuatan masyarakat (sipil) untuk dua tujuan. Sebagai tekanan politik bagi orang-orang yang berkuasa di pemerintahan dan sebagai pendidikan politik bagi masyarakat biasa,” ungkap Izak Y.M. Lattu, mahasiswa S3 U.C. Berkeley yang ikut dalam demonstrasi damai di depan kantor pusat Twitter.

Depan Kantor Pusat Twitter, San Francisco, dipilih sebagai tempat fisik paling cocok aksi demonstrasi, karena perdebatan paling panas di Jakarta seputar isu #TolakUUPilkada adalah di media sosial Twitter. Jakarta memang kota dengan pengguna Twitter terbanyak sedunia dan Indonesia merupakan negeri dengan pengguna Twitter terbanyak ke-5 di dunia.

Di tengah cuaca dingin San Francisco, puluhan warga Indonesia di San Francisco dengan baju hitam tanda berkabung berdiri diam di pojok jalan depan kantor pusat Twitter di Amerika Serikat.

Selama setengah jam sejak jam 11 siang, sejumlah tagar antara lain #SaveIndonesianDemocracy #DPRessing #shamedbyYOUagain terpampang tegas di depan Kantor Twitter.

Dari kantor Twitter, aksi diam damai #SaveIndonesianDemocracy ini dilanjutkan di depan kantor KJRI San Francisco. Aksi ditutup dengan menyanyi bersama lagu ‘Kulihat Ibu Pertiwi sedang bersusah hati’, pembacaan puisi doa oleh Yanti Gordon dan peletakan bunga tanda belasungkawa.(Res)

sumber: detik

Comments

  • No comments yet.
  • Add a comment