Indra (24) nekat mengakhiri hidupnya dengan cara membakar diri. Cerita tragis ini diduga bermula dari ketidakmampuan Indra menanggung beban hidup, karena kelamaan menganggur.
Sabtu sore itu, 19 September 2015, mayat Indra ditemukan hangus terbakar di sebuah rumah kontrakan di Kampung Jatibulak, RT 5/RW 1 Kelurahan Jatimulya, Kecamatan Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Agus, Ketua RT setempat menceritakan, awalnya warga mengira di rumah tersebut terjadi kebakaran. Begitu warga berbondong datang dan membuka pintu rumah, ternyata seseorang sudah tewas terbakar.
“Kami kira ada kebakaran. Begitu kami datang, ternyata Indra tewas,” kata Agus.
Kapolsek Tambun, Ali Zusron mengatakan, perantau asal Palembang itu mengakhiri hidup dengan menyiramkan bensin ke sekujur tubuh lalu membakarnya. Bensin itu dibeli Indra dari uang hasil meminta kakaknya.
“Sebelum ini, dia juga pernah mencoba mengakhiri hidupnya. Namun berhasil dibujuk. Nah lalu kemarin dia minta uang ke kakaknya bernama Nurma sebesar Rp 5000. Ternyata uang itu untuk beli bensin di plastik,” lanjutnya.
Ali menuturkan, Indra adalah pemuda yang mengalami stres berat. Ia, kata Ali, seperti orang yang kehilangan semangat hidup lantaran lama menganggur.
“Dia sudah stres berat. Kayak orang gila. Dia sudah tidak kerja dan sudah hidup sebatang kara,” ujar Ali saat dihubungi, Minggu (20/9/2015).
Tetangga Indra, Saipul, menceritakan bahwa sebelum membakar diri, korban sempat meminjam pisau kepadanya. Namun karena dia sedang tidur, Indra mengurungkan niatnya.
“Sempat mau pinjam pisau ke saya. Tapi saya sedang tidur, jadi ‘orang rumah’ tidak kasih pisau itu. Tidak tahunya sorenya bakar diri,” kata Saipul.
Menurut Saipul, Indra dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tertutup. Sudah lama Indra menganggur. Saipul menduga Indra nekat mengakhiri hidup lantaran putus asa tak kunjung mendapatkan pekerjaan. (Res)