Site logo

Asri ‘Gafatar Bekasi’ Punya Facebook Anonim, Statusnya Berisi Dalil

Asri Pertiwi (28), anggota organisasi Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) Kota Bekasi yang dikabarkan hilang, ternyata aktif menulis status di jejaring sosial Facebook. Perkenalannya dengan Gafatar pun dimulai dari sana.

Irvan Mardianto (35), suaminya, mengungkapkan bahwa Asri punya akun Facebook Anonim bernama Farah Collins. Di sanalah Asri menuangkan pemikiran-pemikirannya yang didapatkan dari Gafatar.

“Istri saya kenal dengan Gafatar dari Facebook pada tahun 2014,” kata Irvan di rumahnya di Jalan Dasa Dharma Raya, RT 04 RW 07, Kelurahan Bojong Rawalumbu, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi, Rabu (13/1/2016).

Penelusuran kami di Facebook, sejak berita ini diturunkan, Asri terakhir menulis status di Facebook pada Rabu (13/1/2016) pukul 23.53. Asri menggunakan foto profil seorang perempuan bersayap, semacam peri.

Dalam daftar pertemanannya, ia diketahui mengikuti akun Gafatar Kalimantan Selatan, Gafatar Banten, Gafatar Wonogiri dan Jaan Indonesia. Selebihnya, teman Asri tidak bisa dilihat oleh pengguna lain.

Di koleksi fotonya, Asri menggunggah gambar-gambar tentang simbol agama Islam, Kristen dan Yahudi. Kemudian, pada keterangannya, tertulis dalil-dalil yang mengutip dari Injil maupun Al-Quran.

Sejumlah statusnya dikomentari, disukai dan dibagikan banyak pengguna Facebook. Ia tidak menggunakan sebutan Tuhan dalam tulisan-tulisannya, melainkan Tuan (tanpa h). Salah satu statusnya, tertanggal 31 Desember 2015, berbunyi seperti ini:

“Kalau menurut kebanyakan orang, kami adalah orang sesat. Tetapi kalau menurut Tuan semesta alam, justru mereka itulah yang sesat.

Sesat dapat diartikan ‘keluar jalur’. Kami keluar dari jalur mereka dan mereka keluar dari jalur Tuan semesta alam.”

(Baca: Mengaku Ikuti Nabi Baru, Ini SMS Asri kepada Suaminya)

Diberitakan sebelumnya, Irvan melapor ke Polresta Bekasi Kabupaten pada Rabu (6/1/2016). Menurutnya, sang istri hilang sejak 28 Desember 2015.

Irvan menceritakan, pada Senin (28/12/2015) pagi, sang istri minta diantarkan ke temannya bernama Sherly di daerah Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.

“Sherly baru lahiran, jadi istri saya ingin menjenguk. Dua anak saya ikut,” kata Irvan.

Karena harus bekerja, Irvan pun pamit dan berjanji akan menjemput istrinya pada malam hari usai pulang kerja. Pukul 20.00, Irvan memenuhi janjinya.

“Sherly bilang, istri dan kedua anak saya sudah pamit sekitar pukul setengah dua siang. Saya langsung menghubungi ponselnya, tapi sudah tidak aktif,” ungkap Irvan.

Beberapa hari kemudian, ponsel sang istri aktif. Namun, setiap kali Irvan menghubungi, istrinya tidak mau mengangkat ponselnya. Mereka hanya berkomunikasi via SMS.

“Tapi sekarang sudah tidak bisa berkomunikasi sama sekali. Ponselnya tidak aktif lagi,” kata Irvan. (KBC-K1/Res)

Comments

  • No comments yet.
  • Add a comment
    Home
    Timeline
    Menulis
    Suka
    Profil