Anggota Komisi VI DPR RI dari Partai Gerindra, Bambang Haryo, menyebut Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti Bodoh dan arogan. Hal itu terkait dengan pembakaran kapal yang mencuri ikan di perairan Indonesia.
“Terkesan arogan dan bodoh. Saya tidak setuju dengan aksi bom 41 kapal nelayan karena implikasi terhadap marine pollution sangat besar,” kata Bambang dalam siaran persnya, Kamis, 21 Mei 2015, seperti dikuti VivaNews.
Merujuk pada peraturan International Marine Organization (IMO), masyarakat dilarang membuang sampah nonorganik ke laut seperti dengan membom kapal atau benda nonorganik sehingga terbuang ke laut.
“Kapal-kapal ini dibom tidak lebih dari 1 mile dari pantai. Padahal berdasarkan peraturan IMO yang ada harusnya dibuang minimal dijarak 36 mile dari pantai,” ujar politisi dari Partai Gerindra ini menambahkan.
Menurut Bambang, solusi untuk menindaklanjuti kapal ilegal ini adalah dengan memanggil dubes dari negara terkait serta meminta pertanggungjawaban mereka. Apalagi, dia mencatat kapal-kapal yang dibom itu bukan kapal-kapal yang ditangkap pada masa Presiden Jokowi melainkan saat Presiden SBY memerintah.
“Di sini sudah sangat terlihat bahwa tindakan ini hanya pencitraan saja.”
Dibilang pencitraan tentang aksinya itu, Menteri Susi menjawab dengan santai. Ia tidak terlalu memusingkan perkataan orang. “Saya perlu pencitraan buat apa? Saya sudah dapat penghargaan dari APEC,” kata Menteri Susi simpel.
“Saya tidak peduli orang mau ngomong apa, yang penting kerja,” katanya. (Res)
Edi Purba
Jumat, 22 Mei 2015 at 10:00Orang yg bilang bu Susi bodoh itu orang waras atau tidak ya?
Emang dia selama duduk menjadi anggota dewan sudah ada buahnya atau sudah ada hasilnyakah?
Pepatah memang mengatakan, Tong Kosong itu nyaring bunyinya……
Saya menghimbau kepada masyarakat klo memilih wakilnya di dewan HARUS JELI, coba jelaskan dapil mana yg dikembangkan atau diperhatikan oleh perwakilan mereka yg ada di Dewan?
Yang memperhatikan itu Pemerintah langsung bukan anggota dewan…jadi marilah menjadi warga yang pintar…..
nina siahaan
Senin, 14 September 2015 at 16:39saya terinspirasi oleh bu susi walaupun terkesan cuek tapi dia bekerja bkn seperti di dpr duduk manis di parlemen nunggu intruksi dari atasan keburu di bondol maling pak ikan kita ..seperti hal nya di desa km yg dulu nya nelayan ber alih jd petani krn ikan nya udah di ambil malaysia ..tinggal lah/km membeli dari mereka (mlys )..km tdk butuh janji pak tapi bukti seperti yg bpk janji kan sebelum bpk duduk manis di kursi dewan ..wassalam