Sebuah kelompok pengajian dengan nama Pengajian Sunan Gunung Jati yang beralamatkan di Jalan Mangga RT003/19, Kelurahan Jatimakmur, Kecamatan Pondokgede, Kota Bekasi dicurigai oleh warga sekitar sebagai aliran sesat.
Warga curiga lantaran kelompok pengajian tersebut menggelar aktivitas yang kurang wajar. Misalnya memulai pengajian setiap malam hari dari mulai jam 23.00 WIB hingga 01.00 WIB selama 40 hari berturut-turut dimulai sejak 3 April 2015.
Selain waktu pengajian, bacaan yang dibaca oleh jamaah pengajian tersebut dinilai bacaan yang menyimpang sebab tidak familiar di telinga penduduk sekitar. Sudah begitu para jamaah melafalkan bacaan pengajian dengan nada keras membuat warga sekitar merasa terganggu.
Bukan hanya itu saja, jamaah yang ikut pengajian tersebut juga bukanlah warga sekitar. Jamaah melakukan gerakan seperti orang sedang menyembah saat melafalkan doa-doa.
Warga sendiri pada dasarnya sudah sangat geram dengan aktivitas pengajian di rumah Iwa Kartiwa tersebut. Bahkan warga sudah memanggil RT, Rw dan Kelurahan untuk menegur para jamaah. Sayang jamaah yang selalu menggunakan pakaian serba putih itu tidak menggubris dan tetap melanjutkan aktivitas tersebut sampai hari ini.
“Karena apa yang mereka baca itu kita warga semua tidak ada yang mengerti, meski kalimat arab, tapi tidak seperti bacaan seperti biasanya dilakukan warga setempat. Dan aktiVitas mereka jelas-jelas sangat mengganggu kami disaat jam istirahat,”ungkap Suhendi, warga yang rumahnya berdekatan dengan rumah Iwa Kartiwa, Kamis (7/5).
Senada dengan Suhendi, Muhamad Zulfitri juga geram dengan aktivitas pengajian yang dinilainya janggal itu.
“Dia ngakunya hanya pengajian Sunan Gunung Jati, tapi kenapa harus tengah malam, saat orang tidur,” gerutunya.
Iwa Kartiwa sendiri saat dikonfirmasi mengatakan, bahwa pengajian di rumahnya merupakan pengajian khusus Sunan Gunung Jati.
“Maaf kalau mengganggu, kami hanya adakan pengajian Sunan Gung jati,”kata Iwa, yang sehari-harinya bekerja serabutan itu.
Terpisah, Lurah Jatimakmur, Kecamatan Pondokgede, Marsinah, mengaku sudah berkoordinasi dengan Bimaspol dan Babinsa setempat untuk menyelidiki aktivitas yang dimaksud. Bahkan Marsinah sudah mengintruksikan RT dan RW agar tetap mengawasi aktivitas tersebut.
“Saya sudah berkordinasi dengan petugas terkait, termasuk RT dan RW setempat agar mencari tau kegiatan itu. Tapi saya justru baru tahu kalau ternyata sampai sekarang tetap berjalan, “kata Marsinah. (Ical)