Ringkasan
Dana darurat adalah tabungan khusus yang disiapkan untuk situasi mendesak dan tak terduga di masa depan. Asumsinya, pada saat itu, kamu tidak memiliki pendapatan atau gaji sama sekali dalam waktu beberapa bulan.
Memiliki dana ini akan membantu kamu:
Menghindari hutang: Saat terdesak, banyak orang terjebak dalam lilitan hutang untuk memenuhi kebutuhan hidup. Dana darurat membantu kamu terhindar dari situasi ini.
Menjaga stabilitas keuangan: Dana darurat membantu kamu tetap stabil secara finansial saat menghadapi situasi yang mengganggu penghasilan.
Memberikan ketenangan: Memiliki dana darurat memberikan ketenangan pikiran saat menghadapi situasi sulit.
Menyiapkan dana darurat mungkin terdengar rumit, tapi sebenarnya mudah. Berikut panduan 5 langkahnya:
Langkah pertama adalah menghitung kebutuhan dana darurat. Jumlah dana darurat yang dibutuhkan bisa bervariasi tergantung pada kondisi keuangan dan gaya hidup masing-masing orang.
Dilansir dari situs Kementerian Keuangan, para perencana keuangan biasanya memberikan 4 tips untuk menghitung dana darurat yang ideal:
Lajang: 3 – 4 kali pengeluaran rutin bulanan. Asumsinya, jika tidak ada pemasukan, masih bisa bertahan tanpa mengurangi gaya hidup selama 3 hingga 4 bulan ke depan.
Menikah tanpa anak: 6 kali pengeluaran rutin bulanan.
Menikah, dengan satu anak: 9 kali pengeluaran rutin bulanan.
Menikah, dengan dua anak: 12 kali pengeluaran rutin bulanan.
Lalu, bagaimana mulai menghitungnya? Ikuti tips berikut:
Hasil dari pemeriksaan keuangan akan memberikan gambaran tentang keadaan keuangan secara keseluruhan, membantu dalam merencanakan langkah-langkah keuangan, termasuk persiapan dana darurat.
Setelah mengetahui kebutuhan dana darurat, langkah selanjutnya adalah membuat anggaran keuangan. Anggaran keuangan ini akan membantu kamu untuk mengatur pengeluaran dan menyisihkan dana darurat secara rutin.
Dalam membuat anggaran keuangan, kamu perlu mencatat semua pengeluaran. Termasuk pengeluaran untuk kebutuhan pokok, kebutuhan sekunder, dan kebutuhan tersier. Setelah itu, tentukan pos pengeluaran untuk dana darurat.
Setelah membuat anggaran keuangan, langkah selanjutnya adalah menyisihkan dana darurat secara rutin. Kamu bisa menyisihkan dana darurat dari penghasilan bulanan atau dari penghasilan tambahan, seperti bonus atau komisi.
Kamu bisa menyisihkan dana darurat dengan jumlah yang kecil, misalnya Rp100.000 per bulan. Namun, pastikan kamu menyisihkan dana darurat secara rutin agar jumlahnya semakin bertambah.
Pisahkan rekening untuk dana darurat agar mudah diakses dan proses pencairan cepat. Gunakan tabungan biasa, deposito, reksa dana pasar uang, atau logam mulia sesuai dengan kebutuhan dan preferensi.
Memisahkan rekening dana darurat dan rekening belanja harian akan membantu memantau dan melindungi dana darurat dari pengeluaran tidak terduga.
Langkah terakhir adalah konsisten dan disiplin dalam menyisihkan dana darurat. Kamu harus memiliki komitmen untuk menyisihkan dana darurat secara rutin, bahkan saat kondisi keuangan kamu sedang sulit.
Jika kamu konsisten dan disiplin dalam menyisihkan dana darurat, kamu akan memiliki rasa aman dan nyaman jika suatu saat mengalami kondisi darurat.
Dengan mengikuti langkah-langkah di atas, kamu bisa menyiapkan dana darurat yang ideal untuk menghadapi kondisi darurat.
Semoga bermanfaat!
* Dari berbagai sumber
* Foto: Ilustrasi (Google Image)